Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya menyiapkan uang kartal Rp 2,96 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat menjelang Idul Fitri tahun ini.
Proyeksi uang rupiah itu untuk memenuhi masyarakat di wilayah kerja BI Tasikmalaya, yaitu Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran. Proyeksi itu didasarkan kepada hasil analisa seluruh perbankan yang mengajukan ke BI Tasikmalaya.
"Tapi angka Rp 2,96 triliun tersebut tidak mutlak, artinya andai pada realisasinya kebutuhan masyarakat akan uang kartal melebihi dari angka itu, kami sudah siap. Bahkan sampai dua kali lipat dari angka tersebut, kami sudah siap," ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Nurtjipto, Senin (25/4/2022).
Dia menambahkan, angka Rp 2,96 triliun itu bertambah 13 persen jika dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya. Dia mengatakan peningkatan ini bisa menjadi salah satu indikasi adanya perbaikan atau pemulihan kondisi ekonomi masyarakat setelah 2 tahun terimbas pandemi COVID-19.
"Meskipun kita sudah menganjurkan penggunaan non tunai, tapi secara umum masyarakat masih membutuhkan uang dalam bentuk tunai khususnya pada momentum Lebaran," katanya.
Ketersediaan uang kartal tersebut tidak hanya dalam bentuk penyediaan uang pecahan kecil, namun mencakup juga uang pecahan besar. Sementara itu, terkait penukaran uang baru, Nurtjipto mengatakan sudah bisa dilakukan sejak 4-29 April 2022.
Selain bisa dilakukan penukaran di seluruh bank, penukaran uang juga bisa dilakukan melalui mobil kas keliling Bank Indonesia sejak 6 April 2022 di sejumlah tempat strategis yang telah ditentukan. Tapi jumlah uang yang hendak ditukar dibatasi, maksimal Rp 3,8 juta.
"Untuk penukaran sendiri per orangnya kita batasi sebesar Rp 3,8 juta melalui sistem paket yang terdiri dari Rp 1.000 satu pak, Rp 2.000 satu pak, Rp 5.000 satu pak Rp 10.000 satu pak dan Rp 20.000 satu pak per paketnya," jelas Nurtjipto.
Ia mengimbau masyarakat melakukan penukaran uang agar dilakukan di tempat penukaran resmi.
"Kita juga mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan hati-hati dalam bertransaksi menggunakan uang, memperlakukan dan merawat uang dengan baik, serta menggunakan instrumen pembayaran non tunai," ujar Nurtjipto.
Simak Video "Dari Ulos hingga Kopi Lintong, BI Sibolga Dorong UMKM Go Global"
(ors/bbn)