Di Depan 2 Menteri, Bupati Garut Ungkap Rencana Bangun Kawasan Industri

Di Depan 2 Menteri, Bupati Garut Ungkap Rencana Bangun Kawasan Industri

Atta Kharisma - detikJabar
Kamis, 21 Apr 2022 22:58 WIB
Pemkab Garut
Foto: Dok. Pemkab Garut
Jakarta -

Bupati Garut Rudy Gunawan mengungkapkan rencana pembangunan kawasan industri olahan kulit di Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut. Hal ini ia sampaikan di hadapan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian (Menperin) RI Agus Gumiwang Kartasasmita.

Pada kesempatan itu, Rudy menyampaikan apresiasinya kepada Airlangga yang telah berkenan datang ke Kabupaten Garut yang saat ini tengah melakukan recovery pasca keterpurukan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

"Kami laju perkembangan ekonomi dulu -1 koma sekian sekarang kami sudah plus lagi pak di atas 3,7 mudah-mudahan kami bisa lanjut menuju angka 5 kembali," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun mengungkapkan rasa syukur sebab Kabupaten Garut kini memiliki kawasan industri dengan pegawai yang hampir mencapai 60 ribu orang karyawan. Hal ini, lanjut Rudy, tidak lepas dari saran-saran yang telah diberikan Agus.

Rudy mengungkapkan pihaknya bersyukur karena saat ini Kabupaten Garut memiliki kawasan industri dengan pegawai hampir mencapai 60 ribu karyawan. Ia mengatakan bahwa ini tak lepas dari saran-saran Menperin RI.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah sekarang kami sudah mempunyai kawasan industri banyak pegawai yang masuk di dalam kawasan industri jumlahnya lebih dari 60 ribu orang, ini berkat saran-saran yang diberikan oleh Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita kepada saya 2014 menginstruksikan supaya Garut mempunyai kawasan industri sehingga beliau menyarankan kepada saya supaya mengubah RT/RW," paparnya.

Terkait pengembangan kawasan industri olahan kulit di Selaawi, Rudy menjelaskan saat ini pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 100 hektar lebih untuk dibangun industri yang terintegrasi.

"Alhamdulillah Pak Menteri kami sekarang punya kawasan industri dan industri yang berhubungan dengan kulit akan kita pindahkan ke kawasan Selaawi seluas 100 hektar lebih, di situ akan dilakukan satu industri yang terintegrasi kami mohon bantuan bapak untuk bisa memfasilitasi investor investor lain yang bisa menjadi bagian dari industri di Kabupaten Garut," ucapnya.

Sementara itu, Airlangga menuturkan pihaknya melakukan kunker dalam rangka pelaksanaan Program Pembinaan UMKM melalui Pengelolaan Terpadu (factory sharing) UMKM.

"Kunjungan ini merupakan kunjungan kerja untuk meninjau ekosistem industri kulit dan UMKM pengrajin kulit di Garut," ungkapnya.

Kegiatan kunjungan Airlangga diawali dengan factory touring meninjau fasilitas pabrik dan kemudian dilanjutkan dengan penyerahan KUR secara simbolis kepada 2 UMKM pengrajin kulit binaan BNI. Selanjutnya, Airlangga melakukan kunjungan ke stand UMKM yang menampilkan berbagai produk kerajinan dari kulit serta berdialog dengan para pelaku UMKM tersebut.

Ia memaparkan pihaknya juga memberikan tambahan KUR kepada pengusaha UMKM yang omzetnya sudah mencapai 300-500 juta rupiah. Sebab, selama Pandemi COVID-19 pengusaha tersebut tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi karyawannya.

"Secara on the spot juga tadi ada tambahan sekitar 3 pengusaha UMKM yang omzetnya antara Rp 300-500 juta per bulan dan alhamdulillah dalam pandemi COVID mereka tidak mem PHK-an karyawan, dan oleh karena itu tadi diberi tambahan kredit antara Rp 300 sampai dengan Rp 500 juta," jelasnya.

Airlangga berharap para UMKM bisa terus mengakses KUR. Menurutnya, KUR sudah disiapkan oleh pemerintah yang besarnya mencapai Rp 383 triliun, dan juga pemerintah telah memberikan subsidi bunga untuk KUR tersebut.

"Diharapkan UMKM untuk terus mengakses KUR. Karena KUR telah disiapkan Pemerintah sebesar Rp 373,17 triliun dengan subsidi bunga 3%, jadi silahkan dimanfaatkan," pungkasnya.

PT Garut Makmur Perkasa sendiri merupakan pabrik penyamakan kulit terbesar di Indonesia dan telah memiliki fasilitas standar untuk pengolahan limbah. Perusahaan ini memproduksi kulit sebagai bahan baku industri termasuk bagi UMKM.




(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads