Pemprov Jawa Barat (Jabar) terus mendorong digitalisasi terhadap bisnis usaha kecil mikro dan menengah (UMKM). Saat ini sekitar 50 pasar tradisional di Jabar telah bertransformasi ke digital.
Pemprov Jabar bekerja sama dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) memantapkan gerakan #BangkitBersama. Gerakan untuk membantu UMKM tak hanya bertahan saat pandemi, tapi terus berkembang pascapandemi.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan kerja sama dengan raksasa perusahaan digital itu bagian dari implementasi ideologi Pancasila, salam hal membangun ekonomi masyarakat. Ridwan Kamil mengatakan perspektif ekonomi dalam Pancasila tak hanya soal kompetisi mengembangkan bisnis, tetapi juga berkoperasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Identitas kita adalah UMKM, karena 90 persen ekonomi yang berputar itu UMKM. Dalam ekonomi Pancasila, tidak ada menang-kalah, yang ada kerja sama," kata Ridwan Kamil saat menjadi pembicara di acara #bangkitbersama di Gedung Sate, Senin (18/4/2022).
Ridwan Kamil mengatakan GoTo bisa menjadi bagian dam mengimplementasikan Pancasila. "Pesan saya, tak hanya membesarkan yang sudah besar, GoTo juga harus membina yang baru mulai," ucap gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu.
Kang Emil mengatakan penggunaan teknologi di Jabar meningkat drastis. Pandemi membuat masyarakat mengubah gaya hidupnya. Sehingga, lanjut dia, digitalisasi bukanlah pilihan, melainkan keniscayaan.
"Misalkan, dulu kalau mau bayar pajak harus ke kantor, sekarang lebih mudah karena boleh via Tokopedia. Kita hadir dalam kebiasaan masyarakat, alhamdulillah ada peningkatan," kata Kang Emil.
Sementara itu, menurut data GoTo, lebih dari 50 pasar tradisional di Jabar telah terdaftar di GoShop, layanan toko on-demand di aplikasi Gojek selama dua tahun terakhir.
Tak hanya itu, pasar ikonik di Jabar seperti Pasar Cihapit (Kota Bandung), Pasar Cikurubuk (Mangkubumi, Kota Tasikmalaya), dan Pasar Sabilulungan (Cicalengka, Kabupaten Bandung) kini dapat diakses melalui aplikasi Tokopedia.
Masyarakat Jabar juga berkesempatan memperoleh komoditas pangan langsung dari Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) maupun dari Pasar Mitra Tani Bogor binaan Kementerian Pertanian yang kini dapat diakses di GoFood.
Komisaris GoTo, CEO & Co-Founder Tokopedia, William Tanuwijaya mengatakan GoTo bisa pada titik saat ini tidak lepas dari dukungan pemerintah pusat dan pimpinan daerah. Karena menempatkan ekonomi digital yang inklusif pada posisi strategis.
Wiliam mengatakan Jabar merupakan provinsi yang pertumbuhan ekonominya sangat tinggi. Ia mengatakan Jabar memiliki potensi sangat besar untuk mendorong UMKM jadi juara di negeri sendiri.
"Tiga platform utama GoTo telah bersinergi untuk mengedepankan inisiatif hyperlocal yang diharapkan dapat mendorong perluasan pangsa pasar, sekaligus efisiensi biaya berkat peningkatan skala bisnis yang dialami para mitra usaha kami," kata Wiliam.
"Kami mengajak masyarakat Jabar untuk meningkatkan keberpihakan kita semua terhadap UMKM, sehingga mereka bisa menjadi yang Lokal, yang juara," ucap Wiliam.
Digitalisasi Pasar Tradisional
Pasar Cihapit Kota Bandung pelan-pelan menerima digitalisasi. Pedagang Pasar Cihapit awalnya mengelus dada saat pandemi melanda.
"Turun drastis. Awalnya kami pasarkan dagangan kami melalui WA. Sampai akhirnya bisa kerja sama denga. Tokopedia," kata salah seorang pengelola dan pedagang Pasar Cihapit Dewi Wulansari.
Dewi mengatakan digitalisasi menghadirkan peluang baru untuk mengembangkan usaha. Sebab, jangkauannya tak terbatas.
"Tak hanya sekitar warga Bandung. Pembeli juga ada yang dari Aceh, Jakarta dan lainnya. Kita kirim ke sana," kata Dewi.
"Paling ramai pembeli mi instan dan sayuran," kata Dewi menambahkan.
Namun, Dewi tak menampik saat ini masih ada sejumlah pedagang yang belum bergabung dengan Tokopedia. Ia bersama pedagang lainnya berupaya memberi edukasi agar seluruh pedagang.
"Karena ada pedagang yang tidak mau kalau barangnya diambil dulu, kemudian baru dibayarkan. Proses pembayarannya kan 24 jam," ucap Dewi.
(sud/yum)