Ikan louhan termasuk jenis hewan peliharaan yang punya pencintanya sendiri. Sejak bertahun-tahun lalu, peminat ikan ini seolah punya tempat tersendiri.
Berbicara soal ikan louhan, ada banyak hal menarik yang bisa diulas, termasuk geliat pencinta di Kabupaten Sumedang. Ini terlihat dalam pameran serta kontes ikan louhan berskala nasional yang digelar Djoak United Flowerhorn Indonesia (DUFI) di Gedung Graha Insun Medal (GIM) Sumedang pada 13 April sampai 17 April 2022.
Beragam ikan louhan ditampilkan dalam pameran tersebut. Sebut saja, louhan cencu (Zhen Zhu), super red dragon, super red magma, louhan bonsai atau golden monkey, dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pencinta ikan hias ini pun cukup militan. Mereka rela datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk menjadi peserta dalam ajang tersebut.
Seperti Ayu, peserta yang datang dari Jakarta. Menurutnya, keunikan dari ikan louhan, selain dari bentuk kepala juga dilihat dari elemen lainnya.
"Penilaian ikan louhan itu dilihat dari first impression-nya, terus kepalanya, terus fintail atau sirip ekor, harus sama atas sama bawahnya, terus mutiaranya dan warnanya, semua elemen itu pokoknya," ungkap Ayu.
![]() |
Ia mengaku sudah sering ikut ambil bagian dalam kontes ikan louhan. Bahka,n ikan yang dikonteskannya kali ini pernah menyabet juara dalam ajang Liga Ikan Louhan Indonesia.
"Ikan saya ini pernah menyabet juara 5 di Liga Louhan Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, kontes seperti ini perlu diadakan sebagai ajang pengenalan bagi para pencinta ikan louhan pemula. Selain itu, budidaya ikan louhan juga bisa menjadi salah satu budidaya yang bernilai sangat ekonomis.
"Kita memang ingin memajukan dunia ikan hias khususnya louhan agar penghobi pemula dapat tertarik dan ikut kontes-kontes seperti ini," terangnya.
"Ikan louhan saya, biasanya saya jual di atas Rp 5 jutaan keatas," tambahnya.
Humas Djoak United Flowerhorn Indonesia (DUFI), Ari menyebutkan Kabupaten Sumedang menjadi salah satu daerah dengan penghobi ikan louhan cukup banyak.
"Event kontes ikan louhan ini, tujuannya memang untuk memberikan wawasan terkait ikan louhan itu sendiri, serta untuk menjaring mereka yang memiliki hobi serupa, agar bisa saling berinteraksi" ungkap Ari.
Hal senada diutarakan Ketua DUFI Sumedang Multia Jaelani. Ia mengungkapkan geliat para penghobi ikan louhan di Sumedang sudah mulai terlihat. Hal itu berdasarkan antusiasme peserta dalam ajang yang digelar.
"Khusus di Sumedang, saya melihat memang banyak penghobi louhan. Namun karena ikan louhan identik untuk kalangan tertentu, jadi yang hobi pun banyak dari mereka yang merawat di rumahnya masing-masing," ujarnya.
Dijelaskannya, jumlah peserta yang turut ambil bagian dalam event itu ada 151 orang. Dari jumlah itu, 30 persen di antaranya datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Sebut saja, seperti dari Sumatera Barat, Bandar Lampung, Tasikmala, Ciamis, Pangandaran, Garut, Majalengka, Jakarta dan daerah lainnya.
"Awalnya sempat ragu untuk menggelar kontes ini, namun karena didorong serta dibantu rekan-rekan dari DUFI, pada akhirnya Alhamdulillah kontes bisa terselenggara," pungkasnya.
(ors/mso)