Trik Polresta Bandung Bikin Harga Migor Lebih Murah

Trik Polresta Bandung Bikin Harga Migor Lebih Murah

Yuga Hassani - detikJabar
Kamis, 07 Apr 2022 04:30 WIB
Distribusi minyak goreng curah oleh petugas Polresta Bandung.
Distribusi minyak goreng curah oleh petugas Polresta Bandung. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Polresta Bandung punya trik khusus untuk menekan harga minyak goreng curah agar bisa lebih murah. Caranya dengan memberikan pelayanan transportasi gratis bagi pedagang pasar dalam pendistribusian dari agen ke pasar.

Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengatakan, cara itu diharapkan membuat harga minyak goreng bisa turun. Sebab, saat ini harga minyak goreng curah berkisar Rp16-17 ribu per kilogram.

"Untuk di Kabupaten Bandung, harga minyak goreng curah bersubsidi sekitar Rp 16 sampai Rp 17 ribu. Disitu kita melakukan upaya berdasarkan petunjuk dari Kapolda Jabar, kami coba membantu berkaitan dengan transportasinya," ujar Kusworo di Pasar Sehat Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (6/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah tersebut dilakukan disaat Polresta Bandung tidak ada agenda patroli. Anggotanya akan membantu melakukan distribusi dari agen ke pasar.

"Jadi di waktu-waktu kita tidak melakukan patroli, kita coba membantu mendistribusikan dari agen ke pasar. Ini bisa turun jadi berapa angkanya, syukur-syukur tadi udah coba kita kalkulasikan ada angka penurunan harga sampai di pedagang," katanya.

ADVERTISEMENT

Dengan kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan minyak goreng dan harga lebih terjangkau. Selain itu, pendistribusian minyak goreng bisa terawasi.

"Sehingga jatuhnya ke masyarakat bisa lebih mudah, namun dipastikan dengan cara seperti ini, kami dari kepolisian juga dari Disperindag Kabupaten Bandung, kita jadi lebih intens melakukan pengawasan rantai distribusi minyak goreng curah bersubsidi ini," ucapnya.

"Kami juga bisa melihat ketika semakin banyak agen yang dilalui, dari mulai distributor sampai ke pedagang dan langsung ke masyarakat. Ini kita bisa melihat ada titik-titik yang bisa kita pangkas. Sehingga mudah-mudahan dipotongnya rantai distribusi ini untuk sampai ke masyarakat bisa lebih murah," tambahnya.

Kusworo menegaskan, dengan cara seperti itu setidaknya bisa meminimalisir biaya distribusi. "Minimal biaya distribusi bisa kita turunkan, mudah-mudahan, sedang kita kalkulasi dari temen-temen agen. Sedangkan untuk jumlah agen-agen yang dilewati dari mulai distributor ke masyarakat ini akan kita pangkas," kata Kusworo.

Sebab, saat ini masih ada pedagang yang menjual minyak goreng curah tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Sehingga, diharapkan nantinya HET bisa benar-benar berlaku sebagaimana mestinya.

"Salah satunya itu (tidak sesuai HET). Angka pemangkasan biaya distribusi masih dikalkulasi sementara temen-temen agen juga masih menghitung jumlah biaya produksi dan sebagainya, kira-kira jika kita melakukan bantuan distribusi berapa angka sehingga jatuh ke masyarakat lebih murah," jelasnya.

Dia berharap kegiatan tersebut bisa dilakukan hingga mengakar ke semua masyarakat. "Insya Allah sampai ke patroli Polsek kita bisa gunakan ke pasar-pasar di tingkat Kecamatan yang lain," pungkasnya.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads