Kunjungi Purwakarta, Wapres Bicara Jaringan Internet-Pertanian

Kunjungi Purwakarta, Wapres Bicara Jaringan Internet-Pertanian

Dian Firmansyah - detikJabar
Senin, 28 Mar 2022 17:08 WIB
Wapres Maruf Amin di Purwakarta.
Wapres Ma'ruf Amin di Purwakarta. (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)
Purwakarta -

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, menyebutkan saat ini pemerintah melalui Kementerian Informasi dan Komunikasi (Keminfo) tengah membangun infrastruktur untuk penunjang jaringan internet.

Sebab, belum meratanya jaringan internet menjadi kendala yang harus diselesaikan pemerintah.

"Saya memahami belum meratanya jangkauan internet adalah kendala yang harus diatasi. Karena kebutuhan untuk terkoneksi secara digital pada kehidupan kita saat ini tidak dapat ditawar lagi. Bangsa kita tidak akan memasuki era teknologi yang lebih maju selama masih ada daerah yang belum terkoneksi," ujar Ma'ruf Amin saat pidato di Pendopo Kabupaten Purwakarta dalam kunjungan kerjanya, Senin (29/03/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, jaringan internet belum merata hingga ke pelosok desa. Akibatnya, masyarakat belum bisa menggunakan dan memanfatkan fasilitas itu karena keterbatasan jaringan.

Wapres pun menargetkan 83 ribu desa/kelurahan yang ada di Indonesia dapat terkoneksi internet pada pada 2023. Pemerintah akan secara konsisten mengupayakan akselerasi pembangunan infrastruktur digital guna mengurangi kesenjangan digital.

ADVERTISEMENT

"Keminfo terus bergiat, diharapkan tahun 2023 nanti 83 ribu desa dan kelurahan di seluruh Indonesia telah terjangkau internet. Digitalisasi diharapkan akan semakin menggugah informasi dan melahirkan bisnis model yang beragam. Sehingga menumbuhkan aktivitas ekonomi di tengah kendala tradisional seperti kendala geografis," ungkapnya.

Wapres Ma'ruf Amin di Purwakarta.Wapres Ma'ruf Amin di Purwakarta. (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)

Genjot Kekuatan Pangan di Daerah dan Ponpes

Dalam kunjungannya ke Purwakarta, Ma'ruf juga berbicara soal ekonomi, terutama terkait kekuatan pangan di daerah dan pondok pesantren.

Itu karena Presiden RI Joko Widodo marah besar kepada jajarannya karena ketergantungan impor semua kebutuhan termasuk pangan masih tinggi. Bahkan, komoditas jagung dan kedelai angkanya impornya masih 90 persen.

Untuk menekan angka impor pangan, Ma'ruf Amin mengatakan akan menggenjot kekuatan pangan di daerah maupun pondok pesantren. Ia secara masif mengunjungi wilayah yang memiliki lahan potensial yang dapat ditanami.

"Ini upaya-upaya untuk memperdayakan masyarakat melalui penanaman jagung dan kedelai. Kita tahu kita masih kekurangan jagung dan kedelai 90 persen masih impor dan memanfaatkan lahan yang masih bisa digunakan dan dimanfaatkan yang dikuasai oleh swasta maupun BUMN," ujar Ma'ruf Amin usai melakukan penanaman jagung di lahan milik perhutani BKPH Sadang KPH Purwakarta, Senin (28/03/2022).

Ma'ruf menjelaskan kendala masyarakat dalam bercocok tanam. Sebab, ada masyarakat yang mampu menanam, namun kesulitan untuk pemasaran. Ada juga yang mampu menanam, namun tidak memiliki lahan.

"Saya ucapkan terimakasih kepada Yayasan Dewa Dewi Indonesia yang bisa memfasilitasi untuk pembiayaan dan memasarkan. Jadi semacam ada mediatornya. Ini merupakan suatu ekosistem yang kita bangun dan kalau itu berjalan, banyak lahan yang bisa kita gunakan," ungkap Wapres.

Ma'ruf mengharapkan akan memperdayakan banyak masyarakat, diketahui wilayah Jawa barat terdapat banyak lahan tidur yang bisa di manfaatkan.

"Kita di topang digitalisasi termasuk di pesantren supaya mereka memanfaatkan lahan seperti yang saya lihat di Bandung, dalam rangka kita ingin memberdayakan masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional di tingkat akar rumput," pungkasnya.

Sementara dalam kesempatan tersebut, Ma'ruf Amin dan berbagai pihak lainnya melaksanakn penanaman jagung dan kedelai dalam rangka integrated farming di sejumlah lahan. Dilakukan juga pemberitan bantuan sejumlah peralatan pertanian.

Sebagai alat penunjang pengairan pada lahan pertanian tersebut dibuatkan irigasi perpompaan (sumur pantek) sebanyak 6 titik.

(ors/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads