Ketersediaan minyak goreng (migor) curah di pasar tradisional, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, masih langka. Penjual pun mengaku kesulitan mendapatkan migor curah.
Dilihat detikJabar, drum khusus migor curah di salah satu toko grosir yang berada di pasar Sindangkasih, Kecamatan Cigasong nampak kosong.
Mustopa penanggungjawab toko tersebut mengatakan, sudah empat hari ini migor curah di tokonya tak mendapat kiriman dari distributor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya kosong, udah 4 hari. Ada keterlambatan dari pengirim," kata Mustopa kepada detikJabar, Sabtu (19/3/2022).
Selain migor curah, kata dia, ketersediaan migor kemasan juga kosong di tokonya. Kekosongan dua jenis minyak goreng di tokonya itu, Mustopa mengaku berdampak pada penjualan item lainnya.
"Sama, minyak kemasan juga kosong. Ya pedagang mah dirugikan, biasanya lancar (dapat kiriman migor) sekaran gak lancar," ujar dia.
"Jelas berdampak, penjualan tepung, terigu, sama aci jadi langka pembeli. Karena kan rata-rata yang beli minyak para pedagang," ucap dia.
Terpisah, pengelola Pasar Sindangkasih Supriyadi menyampaikan update harga migor curah di pasar Sindangkasih, pada Kamis (17/3/2022) kemarin, mencapai Rp 18 ribu per liter.
"Minyak goreng barko curah Kw II dijual Rp 18 ribu per liter, itu non subsidi. Kalau pedagang di sini biasanya dapat kiriman seminggu dua kali. Tiap hari Selasa sama Jumat," ungkap Supriadi.
(mso/bbn)