.webp)
Minyak goreng di Kota Bandung melimpah, tapi harganya melejit dan dianggap keterlaluan. Namun, di Kota Cimahi stok minyak goreng masih terbatas.
Hal ini diketahui dari hasil inspeksi mendadak (sidak) Satgas Pangan Kota Cimahi melakukan sidak ke sejumlah gudang pemasok minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah. Petugas menemukan masih terbatasnya stok minyak menjelang bulan Ramadan.
Satgas Pangan gabungan terdiri dari Polres Cimahi, Disperindag Kota Cimahi dan Kodim 0609. Satgas melakukan sidak ke empat lokasi gudang minyak goreng yang masih ada di wilayah hukum Polres Cimahi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakapolres Cimahi Kompol N Adiputra mengungkapkan, pihaknya masih menemukan adanya antrean di lokasi gudang minyak. Padahal, ketika dicek ke dalam lokasi, stok minyak masih banyak.
"Betul, sekarang itu yang di agen atau gudang itu kondisinya terbatas. Bukan tidak diberikan, tapi diberikan dengan kuota, 15 liter hingga 20 liter," ungkap Niko usai sidak di salah satu gudang minimarket, Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu (16/3/2022).
Di salah satu gudang, petugas menemukan beberapa tangki minyak berisikan minyak. Namun sayang, pedagang tidak memberi tahu atau menyantumkan tulisan bahwa masih tersedia minyak.
"Kami sudah mengimbau, kepada sejumlah agen, bagi memiliki minyak kami mengimbau agar menuliskan dengan tulisan minyak tersedia. Sehingga masyarakat tidak menilai bahwa minyak itu kosong," ungkapnya.
Sejauh ini, kata Niko, stok minyak masih dinilai aman. Namun, pihaknya belum bisa memastikan bahwa stok minyak masih aman hingga memasuki bulan Ramadan.
"Bila merujuk pada stok yang sekarang tentunya akan kurang. Tentu kita juga mengetahui bahwa pihak distributor akan mengajukan permintaan kembali," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya pun memastikan sejumlah harga minyak masih sesuai dengan HET. Dia meminta pedagang mengikuti aturan tersebut.
"Tentu masih kita lihat dinamika di lapangan. Tentu kami melihat kuantitas barang dan harga barang, saat ini dirasa aman," pungkasnya.
(ors/bbn)
