Pedagang daging sapi di pasar Kota Sukabumi memutuskan mogok jualan sejak Senin (14/3/2022) kemarin hingga hari ini, Selasa (15/3/2022). Alasannya karena harga daging sapi potong terus naik sejak awal 2022 ini.
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi mengungkapkan penyebab kenaikan harga sapi tersebut. Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Diskumindag Moch. Rifki mengatakan, harga daging impor saat ini turut naik sehingga berimbas pada para pengusaha sapi dan berbuntut ke pedagang daging.
"Kenaikan harga daging sapi dikarenakan naiknya harga daging impor," kata Rifki saat dihubungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi aksi mogok jualan para pedagang daging sapi di lima pasar Kota Sukabumi, Rifki mengatakan akan berkirim surat kepada Kementerian Perdagangan. Pasalnya, fenomena kenaikan harga daging sapi ini juga terjadi di beberapa kota lainnya.
"Saat ini kita sedang berkoordinasi dengan Kemendag mengenai masalah ini karena kenaikannya bersifat nasional. Mudah-mudahan pemerintah pusat memberikan kebijakan ke daerah," ujarnya.
Rifki mengatakan, selama ini suplai daging sapi para pedagang di Kota Sukabumi berasal dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan lokasi pemotongan ada di Jalan Cemerlang, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
Sekadar informasi, pedagang daging sapi di Pasar Pelita, Pasar Gudang, Pasar Sukaraja, Pasar Cisaat dan Pasar Cibadak mogok berjualan. Hal itu dilakukan imbas dari naiknya harga daging sapi.
"Tuntutan pedagang ini ingin harga (jual) nya naik karena harga daging sapi potongnya pun naik. mudah-mudahan ada kepanjangan tangan dari pemerintah daerah dan pusat biar menekan harga sapi potongnya nggak terlalu tinggi.
(ors/bbn)