Petani di Kota Tasikmalaya memprotes wacana pencabutan subsidi tiga jenis pupuk yang saat ini dibahas di DPR. Ketua Gerakan Petani Mandiri Indonesia (GPMI) Kota Tasikmalaya Yuyun Suyud menegaskan pihaknya menolak rencana pengurangan subsidi pupuk organik, SP-36 dan ZA tersebut.
"Kami mendapat informasi yang meresahkan bahwa Panja Komisi IV DPR RI sedang membahas rencana pencabutan subsidi pupuk organik, SP-36 dan pupuk ZA. Jelas kami menolak keras rencana itu," kata pria yang akrab disapa Abah Uyung ini, Rabu (9/3/2022).
Dia menjelaskan pupuk organik selama ini digunakan untuk merekondisi kondisi tanah yang sudah rusak akibat pupuk kimia. "Bertahun-tahun kami menyosialisasikan agar petani menggunakan pupuk organik, setelah banyak yang menggunakan malah subsidinya dicabut," kata Uyung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian dia juga menjelaskan pupuk ZA sangat dibutuhkan oleh petani tebu, sementara pupuk SP-36 digunakan untuk memperkuat batang padi.
"Kalau subsidi dicabut, pasti harganya mahal. Nanti petani semakin susah karena biaya produksi meningkat. Jangan salahkan kalau nanti harga beras juga mahal," kata Uyung.
Sementara itu, jelang musim tanam kedua tahun 2022, PT Pupuk Kujang memastikan stok pupuk bersubsidi di Kota dan Kabupaten Tasik aman sesuai alokasi.
"Stok pupuk bersubsidi aman," kata Vice President Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang Ibrahim Herlambang saat di Tasikmalaya, Selasa (8/3/2022).
Di tahun 2022 ini, Kabupaten Tasikmalaya mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 64.472 ton. Terdiri dari 45.218 ton urea dan 19.254 ton pupuk organik.
Sedangkan Kota Tasikmalaya mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 3.787 ton. Terdiri dari 3.079 ton urea dan 708 ton pupuk organik.
Alokasi tersebut dibuat oleh pemerintah daerah setempat dan disusun berdasarkan usulan dari petani.
Pupuk Kujang memastikan ketersediaan stok pupuk di kota dan kabupaten Tasik, aman sesuai alokasi. Bahkan, Pupuk Kujang menyiapkan stok melebihi ketentuan stok pemerintah.
Stok pupuk urea bersubsidi di gudang lini III Awipari di Kabupaten Tasikmalaya hingga 8 Maret 2022 ini mencapai 3168 ton sedangkan pupuk organik mencapai 462 ton.
Dengan kondisi stok tersebut, Pupuk Kujang berpesan agar para petani di Tasikmalaya tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi. "Begitu juga dengan stok pupuk untuk daerah lain di luar Tasik," kata Ibrahim.
(mso/bbn)