Jelang Ramadan, Harga Telur Ayam-Cabai di Sumedang dan Cimahi Meroket

Jelang Ramadan, Harga Telur Ayam-Cabai di Sumedang dan Cimahi Meroket

Muhammad Iqbal, Nur Azis - detikJabar
Selasa, 08 Mar 2022 15:32 WIB
Pedagang cabai di Pasar Sumedang.
Pedagang cabai di Pasar Sumedang (FotoNur Azis/detikJabar).
Sumedang -

Sejumlah harga pangan di Kabupaten Sumedang mulai mengalami kenaikan jelang memasuki bulan suci Ramadan. Beberapa komoditas yang naik di antaranya harga telur, bawang merah dan cabai-cabaian.

Harga telur terpantau mengalami kenaikan harga dari yang semula Rp 22 ribu per kilogram menjadi Rp 25 Ribu. Kenaikan harga itu telah berlangsung sejak tiga hari ke belakang.

"Sekitar tiga harian naik jadi Rp 25 ribu dari Rp 22 ribu," ungkap Ade, salah satu pedagang yang khusus menjual telur di Pasar Impres, Pusat Kota Sumedang kepada detikJabar, Selasa (8/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab naiknya harga telur saat ini. Namun, kenaikan seperti ini biasa terjadi jelang memasuki Ramadhan dan Lebaran.

"Kalau sebab naik saya tidak tahu tapi biasanya seperti itu pas mau puasa naik, nanti pertengahan turun dan pas mau Lebaran naik lagi," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Sebelumnya juga pernah naik saat ada program bansos karena saat itu telur didrop langsung sehingga di pasaran jadi langka dan itu menyebutkan harga telur jadi naik, tapi kalau sekarang tidak tahu apa yang menjadi harga telur naik," tambahnya.

Dia menyebut kenaikan terparah terjadi pada saat menjelang Hari Raya Natal kemarim. Saat itu, harga telur mencapai Rp 32 ribu per kilogramnya.

"Nah pas Natal kemarin tinggi banget harganya sampai Rp 32 ribu tapi setelah itu turun lagi jadi Rp 19 ribu perkilonya," ujarnya.

Ia sendiri biasa menerima kiriman telur dari Blitar, Jawa Timur. "Dalam seminggu kita menyetok sebanyak 10 ton dari Blitar," ujarnya.

Hal senada diungkapkan pedagang lainnnya, Wiwin. Ia kini menjual telur dengan harga Rp 25 ribu per kilogramnya dari yang semula Rp 22 ribu.

"Iya telur tuh mulai naik lagi sekarang," ujarnya.

Selain telur, kenaikan harga cukup signifikan terjadi pada cabai-cabaian terutama cabai domba dimana kenaikannya mencapai hingga dua kali lipat lebih.

"Cabai domba sekarang tembus sampai Rp 70 ribu per kilo dari hanya Rp 30 ribu," ucapnya.

Cabai keriting juga mengalami kenaikan dari yang semula Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogramnya, kini menjadi Rp 40 ribu. Sementara untuk cabai tanjung masih terbilang normal diharga Rp 35 ribu.

Wiwin mengungkapkan kenaikan cabai-cabaian disebabkan lantaran faktor cuaca. Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini menyebabkan produksi cabai menjadi berkurang.

Akibat tingginya harga beberapa jenis cabai, ia pun saat ini tidak terlalu banyak menjual untuk komoditas satu itu.

"Sekarang paling kita stok 20 kiloan karena takut tidak habis, kita biasa ngambil dari pasar Caringin Bandung untuk cabai itu" terangnya.

Selain cabai, kenaikan pun terjadi pada komoditas bawang merah dari yang semula di kisaran harga Rp 18 ribu - Rp 20 ribu, kini menjadi Rp 35 ribu.

"Kalau untuk bawang juga sama, kenaikan karena faktor cuaca yang mempengurhi pada jumlah produksi," pungkasnya.

Harga Telur dan Cabai di Cimahi Naik

Kenaikan harga sejumlah komoditas juga terjadi di Kota Cimahi. Harga telur ayam dan cabai mengalami lonjakan signifikan.

Dian, salah seorang pedagang mengungkap harga cabai mengalami kenaikan hingga 50 persen dari harga normal. Harga ini terus melejit sejak dua pekan lalu.

Saat ini, sejumlah pedagang pun terpaksa menjual cengek domba sekitar Rp 80 ribu per kilogram.

"Sudah dua mingguan naiknya, sekarang saya menjual Rp 80 ribu sekilo," tutur Dian.

Selain cabai rawit, harga telur ayam ras pun mengalami kenaikan. Salah satu pedagang telur, Linda menuturkan harga telur naik sekitar Rp 7 ribu per kilogram.

"Terus naik, kemarin saja sudah naik lagi seribu," tuturnya.

Saat ini, harga per satu kilogram telur berkisar Rp 27 ribu. Linda menuturkan, dengan meningkatnya harga barang berpengaruh pada pasokan jumlah telur dari peternak.

"Pasokannya berkurang, semula biasa menerima 3 kuintal tapi sekarang hanya 2 kuintal saja," ungkap Linda.

Di pihak lain, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi Ngatiyana yang mengetahui kenaikan sejumlah harga sembako meminta agar dinas terkait selalu melakukan pengawasan harga.

"Kami berupaya bagaimana supaya mendapatkan pasokan sembako agar harganya tidak naik," kata Ngatiyana.

Selain itu pula, pihaknya berencana akan melakukan operasi pasar murah. Hal itu diharapkan dapat menekan harga yang ada di pasaran.

"Kita bisa menggelar pasar murah seperti minyak goreng kemarin. Kita terus berupaya agar kebutuhan sembako bisa diatasi oleh Disdagkoperin," pungkasnya

(mso/bbn)


Hide Ads