Jelang Ramadan, Harga Daging Sapi di Cianjur Rp 130 Ribu

Jelang Ramadan, Harga Daging Sapi di Cianjur Rp 130 Ribu

Ismet Selamet - detikJabar
Senin, 07 Mar 2022 17:35 WIB
Penjual Daging Sapi di Cianjur
Pedagang daging sapi di Cianjur. (Foto: Ismet Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Jelang Ramadan 2022, harga daging sapi di Kabupaten Cianjur mengalami kenaikan hingga menjadi Rp 130 ribu per kilogram. Di sisi lain, ketersediaan minyak goreng curah atau kemasan juga masih langka.

Kepala Pasar Ciranjang Heru Haerul Hakim mengatakan harga daging sapi mulai mengalami kenaikan sejak sepekan lalu. Daging sapi yang biasanya Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 130 ribu per kilogram.

"Naiknya mulai minggu kemarin. Sekarang sudah Rp 130 ribu per kilogram. Kemungkinan semakin dekat Ramadan akan mengalami kenaikan lagi," kata Heru, Senin (7/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia belum mengetahui penyebab kenaikan harga daging sapi, sebab stok di pasaran masih aman. "Stok aman, daging tidak kurang juga. Tapi harga tiba-tiba naik. Padahal stok aman. Jadi belum bisa dipastikan apa penyebabnya," tutur Heru.

Selain kenaikan harga daging, masyarakat juga dihadapkan pada ketersediaan minyak goreng yang masih langka. "Jadi jelang Ramadan ini memang ada dua hal yang kita soroti, yakni kenaikan harga, dimana yang sudah terjadi saat ini pada daging sapi dan kelangkaan minyak goreng," ucap Bupati Cianjur Herman Suherman.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, Pemkab Cianjur akan berupaya menekan harga daging menjelang Ramadan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menambah stok minyak goreng di pasaran.

"Untuk harga kita terjunkan tim yang dikoordinatori oleh Diskoperindag. Kita upayakan harga bisa stabil jelang dan saat Ramadan, bukan hanya daging sapi, tapi juga komoditas lainnya. Sedangkan untuk minyak kita coba koordinasi dengan pemprov dan pusat agar ketersediaannya mencukupi," ujar Herman.

Astry, warga Cianjur, mengharapkan pemerintah segera melakukan upaya agar masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng di pasaran. "Kita sudah diharapkan pada pandemi COVID-19, sekarang harus menghadapi lagi harga naik dan kelangkaan minyak. Sudah minyak langka, sekarang harga daging naik, jadi masyarakat terbebani sekali. Saya harap ada tindakan cepat dari pemerintah," tutur Astry.




(bbn/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads