Harga LPG Non Subsidi Naik, Penjual Minta Pasokan Gas Melon Ditambah

Kota Bandung

Harga LPG Non Subsidi Naik, Penjual Minta Pasokan Gas Melon Ditambah

Deden Rahadian, Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 28 Feb 2022 13:46 WIB
Penjual LPG di Bandung.
Penjual LPG di Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikcom).
Bandung -

PT Pertamina Patra Niaga memutuskan untuk menaikkan harga LPG non subsidi menjadi Rp 15.500 per Kg. Dengan naiknya harga tersebut, penjual meminta pasokan gas 3 Kg alias gas melon ditambah.

Seperti yang diungkapkan Rahmat Soleh, penjual gas di Jalan Surapati, Kelurahan Cihaur Geulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung. Rahmat mengaku telah mendapat surat edaran terkait naiknya harga LPG non subsidi, yakni tabung 12 Kg dari Rp 160.000 menjadi Rp 187.000.

"Kalau sekarang masih jualnya Rp 160.000. Tapi kita sudah dapat surat edaran buat naik, jadi Rp 187.000 untuk nantinya dijual sesuai HET Rp 192.000," kata Rahmat saat ditemui detikJabar di warungnya, Senin (28/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski telah ditetapkan naik namun kata Rahmat belum banyak masyarakat yang beralih dari tabung 12 Kg ke tabung gas 3 Kg. Namun Ia memperkirakan, permintaan gas melon bakal meningkat beberapa hari ke depan.

"Pastinya akan banyak yang beralih tapi belum signifikan kayaknya masih ada proses penukaran dari 12 kg ke 3 kg, tapi kedepan ada kemungkinan banyak yang beralih," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Untuk gas 3 Kg sendiri, Rahmat menjual dengan harga Rp 16.600 per tabungnya. Ia meminta kepada distributor untuk bisa menambah pasokan gas melon karena dikhawatirkan banyak pengguna gas 12 Kg yang memburu gas melon tersebut.

"Saya sebagai pangkalan paling cuma minta ditambah kuotanya buat gas 3 Kg. Karena nanti permintaan pasti banyak, tapi kalau untuk sekarang masih normal," pungkasnya.

Kenaikan Harga LPG Dikeluhkan Agen dan Konsumen

Sementara itu, agen dan konsumen di Kota Tasikmalaya mengeluhkan naiknya harga LPG non subsidi. Mereka mengaku keberatan dengan naiknya harga LPG kurang dari dua bulan usai kenaikan harga pada Desember 2021 lalu.

"Ini sudah naik lagi, kan Desember teh naik. Sekarang sudah naik lagi. Berat buat kita," kata Wiwin, seorang warga, Senin (28/2/2022).

Harga LPG non subsidi 12 Kg menembus angka Rp 191 di tingkat agen. Harga itu naik dari asalnya Rp 167 ribu. Sementara LPG lima kilogram naik menjadi Rp 92 ribu dari asalnya 80 ribu per tabungnya.

"Saya beli sekarang Rp 191 ribu. Biasanya juga cuma Rp 147 ribu pas Desember kemarin. Sekarang udah Rp 191 ribu ajah naiknya hampir Rp 50 ribu kalau diitung-itung," ucap Wiwin.

Pengelola agen LPG non subsidi juga menjerit karena mulai ditinggal konsumen. Edi Rohman pengelola LPG di Jalan Sutisnas Senjaya, Tasikmalaya mengaku terancam kehilangan omzet penjualan lagi. Penyebanya konsumen pindah gunakan LPG 3 Kg.

"Pastinya omzet turun lagi. Saya duga bisa aja konsumen pindah ke gas LPG 3 Kg. Hari ini saja belum banyak yang beli LPG 12 Kg. Sebagian balik lagi pas tau harga mahal," ucap Edi Rohman.

Masyarakat berharap agar pertamina bijak menaikan harga di tengah pandemi COVID-19. Apalagi, minyak goreng masih langka hingga kedelai mahal.

"Pokonya bagusnya ditinjauh lagi kenaikan LPG ini. Lagi pada naik. Kami bisa kehilangan penjualan sampai 35 persen ini," ujar Edi.




(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads