.webp)
Sejumlah penjual daging sapi di Pasar Kosambi Kota Bandung mengeluhkan kenaikan harga beli daging sapi dari tempat potong hewan. Pasalnya, para penjual ini tidak bisa ikut menaikkan harga jual.
Seperti yang diungkapkan Rizki, salah seorang penjual daging sapi di Pasar Kosambi. Rizki mengatakan saat ini harga jual daging sapi masih normal di kisaran Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu perkilogram. Namun Rizki mengeluhkan para penjual yang tidak bisa ikut menaikkan harga daging sapi.
"Kalau harga masih sama Rp 130-140 ribu satu kilo. Cuma dari pemasoknya harganya naik, ada yang Rp 2 ribu, ada yang Rp 3 ribu per kilonya. Tapi kita kan enggak bisa ikut naikin harga jualnya," kata Rizki saat ditemui detikJabar, Kamis (24/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia sendiri tak mengetahui penyebab naiknya harga dari distributor daging sapi. Yang jelas, akibat kenaikan harga itu, Rizki harus rela keuntungannya jadi berkurang.
"Penyebabnya enggak tahu, mungkin jelang puasa. Penjual enggak ada yang naikin, kagok kan, jadi kita bertahan dengan harga. Rugi mah enggak, cuma mengurangi untung," pungkasnya.
Hal sama disampaikan Umi, penjual daging sapi lainnya. Menurutnya, sulit menaikkan harga jual daging sapi meski harga beli dari distributor naik.
"Dari pemasoknya naik. Kalau kita mau naik lagi susah. Ya, gimana, pasti banyak yang ngeluh kalau dinaikkan, apalagi sekarang pembelinya kurang," ujarnya.
Dampaknya, Umi harus rela keuntungannya berkurang dari pada daging sapi dagangannya tidak laku sama sekali. "Menurun atuh pemasukannya apalagi di sini kan dagingnya harus yang bagus," tandasnya.
Dilihat di lokasi, lapak penjual daging sapi di Pasar Kosambi terpantau cukup sepi. Hal itu berbeda jauh dari pembeli yang datang ke lapak penjual daging ayam yang berada disebelahnya.
(orb/bbn)
