Harga Daging Sapi di Bandung Tembus Rp130 Ribu

Harga Daging Sapi di Bandung Tembus Rp130 Ribu

Wisma Putra - detikJabar
Kamis, 24 Feb 2022 11:16 WIB
Penjual daging sapi di Pasar Ciwastra.
Penjual daging sapi di Pasar Ciwastra. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Harga daging sapi di pasar tradisional di Kota Bandung mengalami kenaikan. Seperti di Pasar Ciwastra, harga daging sapi per kilogram mencapai Rp130 ribu.

"Sekarang yang bagus teh Rp 130 ribu per kilogram, yang biasa ada yang Rp 120 ribu dan Rp 100 ribu," kata Lili saat ditemui di lapaknya yang berada di Pasar Ciwastra, Kamis (24/2/2022).

Lili berujar, kenaikan daging sapi di pasaran sudah mencapai Rp5 ribu. "Ini kenaikan sudah 3 kali dari harga Rp 125ribu, sehabis lebaran ada kenaikan Rp 5.000," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lili menyebut, kenaikan harga terjadi karena pasokan daging sapi dari Australia berkurang. "Kenaikan terjadi karena pasokan dariAustralianya berkurang," sebutnya.

Kenaikan harga daging sapi ini sudah terjadi setelah tahun baru. "Kenaikan dari tahun baru kemarin, udah tiga kali naik dari tahun baru," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, pada Maret mendatang, harga daging sapi bakal naik kembali. "Belum nanti bulan Maret katanya," tuturnya.

Lili berharap, harga daging sapi ini bisa kembali turun. Kalau bisa kembali ke harga Rp110-115 ribu per kilogramnya.

"Harapannya mau kembali normal aja kaya dulu lagi ya, kita bisa menjual Rp115 ribu, gitu minimal, jadi terjangkau oleh masyarakat," harapnya.

"Sekarang ya kalau masyarakat bawah kan berpikir lagi mahal lah mending dibeliin beras," pungkasnya.

Antrean warga yang akan membeli minyak goreng di halaman Bulog Bandung.Antrean warga yang akan membeli minyak goreng di halaman Bulog Bandung. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Warga Berburu Minyak Goreng di Kantor Bulog Bandung

Selain harga daging sapi yang mahal, warga Bandung juga masih punya masalah lain, yaitu langka dan mahalnya minyak goreng.

Saat ada kesempatan membeli, warga akan berbondong-bondong memburu minyak goreng. Salah satunya terlihat di halaman Kantor Bulog Cabang Bandung, Kamis (24/2/2022).

Di sini, puluhan warga Rancasari, Kota Bandung, antre membeli minyak goreng yang dijual di lokasi. Pantauan dertikJabar, warga tersebut harus mengantre rapi dan wajib menjaga protokol kesehatan.

Berbekal KTP, seorang warga hanya dapat membeli maksimal empat liter minyak goreng kemasan. Tak hanya minyak goreng, Bulig juga menyediakan gula putih dan beras. Untuk gula putih maksimal dua kilogram dan beras lima kilogram.

Jika ditemukan KTP dengan domisili atau alamat sama, per satu kepala keluarga hanya dijatuhkan empat liter minyak. Warga yang telah selesai membeli minyak goreng, jari telunjuk tangan kanannya harus dicelupkan ke tinta, hal tersebut bertujuan sebagai tanda atau agar warga yang telah membeli tidak membeli double.

Dalam kegiatan ini, Bulog Cabang Bandung menyediakan 3.600 liter minyak goreng. Salah satu warga Nurwanda (53) mengatakan, ia harus mengantre sekitar 15 menit untuk mendapatkan empat liter minyak goreng.

"Ngantri minyak goreng untuk kebutuhan keluarga," katanya kepada detikJabar.

Nurwanda yang merupakan warga Kecamatan Rancasari menyebut, akhir-akhir ini susah mencari minyak goreng. "Susah banget cari ke Alfamart, Yomart dan Indomaret kosong," ujarnya.

Ia mengatakan, kalaupun ada yang menjual minyak goreng, harganya mahal. "Ada juga di toko bisa harganya tinggi Rp20 ribu satu liter, Rp40 ribu dua liter," katanya.

"Saya beli 4 liter untuk 2 minggu, harga sesuai HET Rp 14 ribu per liter," tambahnya.

Ia berharap, agar operasi pasar seperti ini bisa digelar kembali. "Harapannya operasi pasarnya diadakan lagi ya," pungkasnya.




(wip/orb)


Hide Ads