Ini Biang Keladi Produsen Tempe Mogok Produksi

Ini Biang Keladi Produsen Tempe Mogok Produksi

Yuga Hassani, Ony Putra - detikJabar
Selasa, 22 Feb 2022 20:39 WIB
Pedagang tahu di Kabupaten Bandung
Foto: Yuga Hassani/detikcom
Cirebon -

Sejumlah produsen tempe di Kota Cirebon, Jawa Barat memutuskan berhenti atau mogok produksi selama tiga hari. Mogok produksi ini rencananya akan berlangsung mulai dari tanggal 21 sampai dengan 23 Februari 2022 mendatang.

Aksi mogok produksi ini dilakukan oleh para produsen tempe lantaran tingginya harga kedelai impor di pasaran. Terlebih, sejauh ini sebagian besar produsen di Kota Cirebon masih mengandalkan kedelai impor sebagai bahan dasar untuk pembuatan tempe.

"Sebelumnya harga kedelai (impor) masih di bawah Rp 10.000 atau sekitar Rp 9.500 sampai Rp 9.600 per Kg. Tapi sekarang sudah mencapai sekitar Rp 11.500 sampai Rp 12.000 per Kg," kata Wasmito (55) salah seorang produsen tempe di Penggung Utara, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Selasa (22/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan dilakukannya aksi mogok produksi yang disepakati oleh para produsen tempe ini, Wasmito pun mengaku terpaksa harus merumahkan dua orang pekerjanya untuk sementara waktu.

Dalam kondisi seperti sekarang, Wasmito pun berharap pemerintah dapat segera memberi subsidi untuk harga kedelai, agar ia bersama para produsen tempe lainnya dapat kembali berproduksi.

ADVERTISEMENT

"Barangkali dari pemerintah ada perhatian. Harapannya ada subsidi dari pemerintah," ucap Wasmito.

Di samping itu, dengan dilakukannya aksi mogok produksi ini, Wasmito juga berharap agar masyarakat atau konsumen bisa memaklumi jika harga tempe di kemudian hari naik mengikuti tingginya harga kedelai.

Tempe juga Langka di Kabupaten Bandung

Akibat adanya aksi mogok oleh sejumlah perajin mogok produksi, tahu dan tempe pun langka di pasaran Kabupaten Bandung.

Pedagang tahu-tempe Khairil Firdaus (17) mengatakan, kelangkaan tempe di jongkonya telah terjadi sejak tiga hari yang lalu. Dengan itu, kata dia, saat ini hanya menjual tahu.

"Kalau stok tempe di sini, soalnya kacang kan benar-benar digunakan buat tempe. Tempe udah langka tiga hari yang lalu," ujar Khairil, saat ditemui detikJabar di jongkonya, Pasar Banjaran, Kabupaten Bandung, Selasa (22/2/2022).

Khairil menuturkan jika banyak pembeli yang menanyakan ketersediaan tempe. Namun, kata dia, hal tersebut dikarenakan adanya aksi mogok produksi dari perajin tahu tempe.

"Yang nanyain banyak, tapi stok udah enggak ada dari kemarin-kemarin," ujarnya.

Meski begitu, pihaknya menjelaskan saat ini stok tahu dijongkonya masih tersedia. Kata dia, hal tersebut dikarenakan tahu yang digunakannya menggunakan stok kedelai yang lama.

"Kacangnya naik. Kacang ini (tahu) kayanya yang lama. Harga perbungkusnya adalah Rp4 ribu, dengan isi per bungkusnya sebanyak 5 butir," jelasnya.

Khairil menyebutkan biasanya menjajakan tahu di jongkonya dengan berukuran yang lebih besar. Namun, menurutnya saat ini yang dijual di jongkonya berukuran lebih kecil.

"Nu biasa ngical rada ageung (yang biasa jual sedikit besar), tapi ini agak mengecil," ucapnya.

Pihaknya berharap harga kedelai bisa kembali normal. Dengan itu, kata dia, bisa menjual tahu tempe dengan harga yang normal.

"Iya pengennya bisa normal lagu harga kacang kedelainya, supaya bisa normal lagi. Masa saya harus ngejual tahu mahal-mah banget, kan gak mungkin. Terus kan kalau gak ada stoknya, ya gak ada tambahan penghasilan," pungkasnya.




(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads