Deru air dan tumpukan material longsor tak menyurutkan langkah Kapolres Sukabumi AKBP Samian untuk menembus lokasi bencana di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.
Bersama Wakil Bupati Andreas, ia blusukan di tengah kegelapan malam untuk menemui warga yang terdampak banjir bandang.
Kondisi di Kampung Sawah Garung dan Kampung Ciwaru Tengah tampak memprihatinkan pada Kamis (19/12/2025) malam. Sisa lumpur dan bebatuan besar yang meluncur dari perbukitan masih berserakan, menyumbat aliran sungai hingga merendam rumah-rumah warga.
"Malam kami melakukan pengecekan langsung. Terjadi pergerakan tanah dan bebatuan dari atas yang turun ke bawah sehingga mengakibatkan banjir di perkampungan," ujar Samian, Jumat (19/12/2025).
Kapolres Samian tak sekadar memantau. Ia langsung berkoordinasi dengan Pemkab Sukabumi untuk mengerahkan alat berat guna melakukan normalisasi sungai yang tersumbat.
Menurutnya, pembersihan material longsor adalah harga mati agar banjir susulan tidak kembali terjadi.
Selain urusan teknis, sisi kemanusiaan jadi prioritas. Samian membagikan langsung paket sembako kepada warga yang kini tengah kesulitan.
"Kami hadir di tengah masyarakat yang sedang tidak baik-baik saja. Kita berupaya meringankan beban mereka. Bantuan hari ini sudah kami berikan, dan akan ada kiriman lanjutan," tuturnya.
Hadirkan Trauma Healing di Pengungsian
Tak hanya fokus pada evakuasi fisik, Polres Sukabumi juga memberikan perhatian khusus pada kondisi psikologis para korban, terutama anak-anak. Di posko pengungsian SDN Kawung Luwuk, Polres Sukabumi menerjunkan tim khusus trauma healing.
Tim ini bertugas mengajak anak-anak bermain dan bercengkerama untuk memulihkan keceriaan mereka setelah mengalami peristiwa mencekam.
Samian ingin memastikan anak-anak di pengungsian tidak mengalami trauma berkepanjangan akibat bencana tersebut.
"Saya bersama Pak Wabup terus mencari solusi agar ke depan bencana seperti ini tidak kembali terjadi. Dalam waktu dekat, apa yang menjadi beban setidaknya bisa diringankan," pungkas Samian.
(sya/sud)