Viking Persib Club (VPC) mengimbau seluruh bobotoh agar bersikap bijaksana dan dewasa dalam menggunakan media sosial. VPC menekankan bobotoh perlu menjadi teladan suporter yang baik di Indonesia.
Seruan ini muncul setelah sejumlah unggahan dan komentar bernada rasis ditujukan kepada salah satu pemain Malut United, menyusul kekalahan Persib Bandung 0-2 dalam laga di Stadion Kie Raha, Ternate.
Kuasa hukum VPC, Ferdy Rizky Adilya, menegaskan bahwa reaksi berlebihan dan bermuatan rasis justru bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung Viking sebagai kelompok suporter Persib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketua Viking berpesan agar menjaga diri. Jangan sampai karena mendukung Persib, kita terpancing kejadian di Malut dan melakukan perbuatan yang sama, seperti menghina suku dan agama. Itu tidak boleh," kata Ferdy.
Menurutnya, Viking ingin menunjukkan bahwa bobotoh Persib, khususnya masyarakat Jawa Barat dan Sunda, merupakan kelompok suporter yang matang dan tidak mudah terprovokasi situasi apa pun, termasuk hasil pertandingan yang mengecewakan.
"Buktikan kalau Viking, Bobotoh, orang Jabar, orang Sunda ini tidak mudah terprovokasi. Kita sudah dewasa, kita harus menjadi suporter terbaik," ujarnya.
Ferdy juga menekankan bahwa prestasi Persib saat ini seharusnya menjadi cerminan sikap suporternya. Ia menyebut selain tampil kompetitif di level domestik, Persib juga tengah membawa nama baik Indonesia di kancah Asia.
"Saat ini Persib berada pada tren yang positif. Mereka lolos di kancah Asia dan membawa nama baik Indonesia. Suporternya juga harus bersikap baik, jangan sampai citra klub terganggu akibat Bobotoh yang tidak bijak menggunakan media sosial," katanya.
(bba/mso)











































