Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau langsung progres pembangunan Flyover Nurtanio di Kota Bandung, Jumat (12/12/2025) sore. AHY meminta proyek rampung sebelum tahun 2025 berakhir.
Proyek pembangunan Flyover Nurtanio yang menghubungkan Jalan Abdurahman Saleh dan Jalan Nurtanio sempat lama terhenti. Flyover ini dibangun sejak Januari 2024 dan seharusnya selesai pada November 2024.
Baru pada pertengahan September 2025, dilakukan penandatanganan kontrak ulang dengan masa pelaksanaan proyek selama 100 hari kerja. Flyover ini dirancang untuk mengurai kemacetan parah di kawasan Andir dan sekitarnya, terutama arus dari Cimahi menuju pusat Kota Bandung.
"Progres pembangunan flyover yang sudah dinantikan oleh warga Bandung di Nurtanio. Selama ini kita merasakan terjadi kemacetan yang berdampak pada transportasi masyarakat, termasuk pergerakan barang dan jasa," ucap AHY usai meninjau lokasi.
Ia menegaskan, kemacetan yang sudah bertahun-tahun terjadi bukan tanpa sebab. Perlintasan sebidang kereta di titik tersebut membuat arus kendaraan kerap terhenti, apalagi dengan tambahan lalu lintas kereta feeder KCJB di jalur Padalarang-Bandung.
"Kemacetan ini disebabkan oleh adanya perlintasan sebidang kereta api, baik kereta yang melayani Bandung Raya maupun feeder KCJB, Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada jalur Padalarang-Bandung," ungkapnya.
AHY juga mengaku sejak awal mengikuti detail perkembangan proyek ini. Ia menyampaikan bahwa Flyover Nurtanio menelan biaya sekitar Rp62 miliar, dengan total penanganan 550 meter, dan panjang konstruksi 90 meter yang dibagi dalam tiga bentang.
Ia menambahkan, lebar jalan yang kini telah diaspal mencapai 10,5 meter dan total lebar konstruksi menjadi 11,5 meter. Adapun progresnya kini menyentuh 87,7 persen dengan target selesai pada 31 Desember 2025.
"Mudah-mudahan pada akhir bulan atau akhir tahun 2025 dapat selesai sehingga menjadi kado yang baik untuk warga Bandung. Alhamdulillah, semoga bisa segera diresmikan dan digunakan dengan baik," kata AHY.
Bagi AHY, selesainya flyover ini akan langsung terasa dampaknya. Bukan sekadar memecah kepadatan kendaraan, tetapi juga mempercepat layanan transportasi kereta.
"Harapannya, setelah flyover ini berfungsi, kemacetan dapat terurai secara signifikan dan waktu tempuh perjalanan bisa berkurang. Headway kereta yang sebelumnya 15 menit juga dapat dipersingkat," ujarnya.
Terkait kemungkinan pembukaan flyover saat masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, AHY enggan terburu-buru. Dia menegaskan flyover akan dibuka saat seluruh aspek teknis soal keselamatan telah terpenuhi.
"Nanti kita lihat. Saya serahkan kepada Pak Dirjen dan teman-teman Kementerian PU. Pastikan dulu semua sudah proper untuk digunakan, karena secara teknis harus dipastikan terlebih dahulu, mulai dari kekuatan aspal hingga seluruh aspek keamanan lainnya," tutup AHY.
(bba/sud)