.webp)
Wakil Wali Kota Bandung Erwin memberikan kabar terbaru mengenai progres Flyover Nurtanio. Jalan layang yang disiapkan untuk mengurai kemacetan kendaraan dari arah Cimahi ke Kota Bandung itu dipastikan akan dilanjutkan pembangunannya setelah beberapa bulan sempat tertahan.
"Ya, Alhamdulillah. Flyover Nurtanio udah mulai dilanjutkan lagi pembangunannya," kata Erwin kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Senin (29/9/2025).
Erwin mengungkapkan, Flyover Nurtanio menjadi kebutuhan untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung. Ia membeberkan, selama ini ada 11 perlintasan sebidang yang menjadi masalah timbulnya kemacetan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi intinya bahwa kemacetan di Kota Bandung ini karena banyak perintasan sebidang yang emang perlu ada solusi dari pemerintah pusat. Ya mudah-mudahan saja apa yang diminta kepada Pak Gubernur waktu kita percepatan infrastruktur ini bisa dilaksanakan," ucap Erwin.
Kemudian, Erwin juga menginginkan kajian komperhensif untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung. Ia enggan kebijakan yang diterapkan ternyata tidak berpengaruh sama sekali dalam mengatur kepadatan lalu lintas di wilayah Ibu Kota Jawa Barat.
"Dengan adanya flyover, itu kan kajiannya harus melibatkan berbagai stakeholder. Dari mulai kepolisian, Dinas Berhubungan, Pemkot, Pemprov, semua. Karena jangan sampai diambil keputusan, tetap aja hasilnya jangan sampai macet lagi," katanya.
Cuma kalau bicara solusi, menurut saya, kalau bisa dibangun di perlintasan sebidang itu, Insyaallah bisa Bandung tidak akan semacet ini. Akan lebih landai lah Apalagi ada BRT ya, nanti ada BRT mungkin kita akan buat kebijakan itu kayak pelajar itu jangan bawa mobil sendiri udah digratiskan ke BRT termasuk juga angkot seperti itu," pungkasnya.
Sekedar diketahui, Flyover Nurtanio rencananya dibangun sepanjang 550 meter. Jalan layang ini sejatinya dirancang untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi akibat pertemuan arus kendaraan dari arah Cimahi, Andir, serta pusat Kota Bandung.
Pengerjaan proyek ini dimulai sejak Januari 2024. Namun, hingga pertengahan Juni 2025 ini, proyek tersebut belum juga rampung.
(ral/mso)
