Duka Akibat Bencana yang Belum Reda di Subang

Round Up

Duka Akibat Bencana yang Belum Reda di Subang

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 10 Des 2025 08:30 WIB
Duka Akibat Bencana yang Belum Reda di Subang
Angin puting beliung di Subang (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)
Subang -

Subang kembali dihantam bencana. Belum genap sepekan banjir bandang dan banjir rob surut, kabupaten yang dikenal sebagai Kota Nanas itu diterjang angin puting beliung. Cuaca gelap yang menggantung sejak siang tak memberi tanda, hingga pada Senin (8/12) sore, dua kecamatan porak-poranda hanya dalam hitungan menit.

Di Kecamatan Ciasem, Desa Dukuh menjadi titik pertama yang melaporkan kerusakan. Atap-atap rumah yang sehari sebelumnya masih utuh, kini berserakan di tanah. Genting hancur di mana-mana, kayu atap tampak patah dan tertekuk, sebagian rumah bahkan kehilangan sisi atas bangunannya. Total, sekitar 50 rumah terdampak di wilayah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama berselang, laporan serupa datang dari Kecamatan Blanakan. Di Desa Blanakan, sekitar 25 rumah juga diterjang angin kencang. Video amatir warga memperlihatkan kepanikan: daun dan ranting beterbangan, batang pohon terayun keras, sampah berputar-putar tersedot pusaran angin. Satu warung semi permanen bahkan kehilangan seluruh atapnya yang terbang entah ke mana.

"Ini terjadi sore, sekitar pukul 15.30 WIB setelah asar. Angin mengguncang Dukuh, banyak atap rumah yang tidak tahu berterbangan ke mana," kata Darso, salah satu korban angin puting beliung hari ini.

ADVERTISEMENT

Darso menyebut, di sekitar rumahnya saja ada 16 rumah terdampak, dari rusak ringan hingga rusak berat. Meski begitu, ia bersyukur tidak ada korban jiwa. Namun kecemasan tetap menyelimuti warga. Mendung yang kembali menggantung sore itu membuat banyak orang memilih bertahan di luar rumah untuk berjaga-jaga.

"Ada 16 rumah yang terdampak di sini. Angin itu datang kencang dua kali dari sana (areal sawah). Warga khawatir karena cuaca mendung lagi, takut ada kejadian lagi, jadi kami waspada," ungkapnya.

Sejak angin mereda, warga langsung bergotong-royong memperbaiki rumah yang rusak. Sementara itu, tim desa, kecamatan, dan kabupaten bergerak mengoordinasikan bantuan. Di beberapa titik, belasan pohon tumbang dan menutup akses jalan sehingga alat berat dan petugas dikerahkan.

Kepala Pelaksana BPBD Subang, Udin, memastikan kejadian ini berdampak cukup luas. Dari data yang diterima, Ciasem menjadi wilayah paling parah dengan sebaran kerusakan di tujuh desa.

"Bencana angin puting beliung yang terjadi pada 8 Desember 2025 terjadi di beberapa lokasi, salah satunya di Kecamatan Ciasem. Di kecamatan ini, bencana terjadi di Desa Dukuh, Desa Ciasem Baru, Desa Ciasem Tengah, Desa Sukahaji, Di Desa Jatibaru, Desa Ciasem Hilir, Desa Ciasem Girang, totalnya sekitar 50 rumah," jelas Udin melalui pesan elektronik kepada detikJabar.

Seiring penanganan sementara terus berjalan, warga berharap cuaca kembali stabil. Musim hujan yang tidak menentu membuat rasa cemas belum sepenuhnya mereda.




(wip/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads