Banjir Rendam Permukiman Warga di Kutawaringin Bandung

Banjir Rendam Permukiman Warga di Kutawaringin Bandung

Yuga Hassani - detikJabar
Jumat, 05 Des 2025 07:52 WIB
Banjir Rendam Permukiman Warga di Kutawaringin Bandung
Banjir di Kutawaringin, Kabupaten Bandung. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Banjir melanda permukiman warga di Kampung Ciseah Mekar, Desa Pameuntasan, Kecamatan Kutawaringin, Kamis (4/12/2025). Air menggenang setelah hujan intensitas tinggi dan membuat sungai Muara Ciwidey meluap.

Pantauan detikJabar di lokasi pukul 22.00 WIB, air menggenang permukiman warga dengan ketinggian 60 sentimeter dan area yang paling dalam hingga 1,5 meter. Sejumlah warga nampak kesulitan beraktivitas dan beberapa warga memilih mengungsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi kan hujannya deras terus dari jam 2 siang. Terus air mulai meluap dari sungai sekitar jam 5an," ujar warga sekitar, Dewi Natalia (52), saat ditemui detikJabar.

Pihaknya mengaku setiap hujan deras kerap mencari informasi kepada saudaranya yang ada di Ciwidey. Kemudian dirinya mendapatkan informasi adanya hujan deras dari Ciwidey.

ADVERTISEMENT

"Terus kita cek juga ke jembatan. Nah, di jembatan ternyata airnya udah tinggi tapi di situ kan ada yang bunyi gitu ya. Tapi itu nggak bunyi-bunyi gitu. Terus kenapa ini kapan bunyinya gitu, eh tahunya langsung meluap," katanya.

Dewi mengungkapkan area yang terdampak banjir diperkirakan ada sebanyak ratusan rumah yang berada di RW 11. Maka ada beberapa warga yang mengungsi ke rumah saudaranya.

"Ketinggian banjir sekitar 50 sentimeter, paling dalam ada lah sekitar 1,5 meter," jelasnya.

Menurutnya saat ini di pinggir sungai Muara Ciwidey telah dibangun tanggul penahan air dengan tinggi. Sehingga jika air sungai sedang tinggi cukup bisa tertangani.

"Sungai kan udah ada buat nahan air tanggul yang dari karung tinggi gitu ya. Nah, itu alhamdulillah membantu itu juga memperhambat si air masuk ke wilayah ini. Tapi mungkin ini mah airnya cukup besar, ya meluap," ucapnya.

Area yang terdampak banjir lainnya berada di Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang. Pasalnya aliran air sungai tersebut meluap hingga ke berbagai permukiman warga.

"Soalnya ini tuh perbatasan Kecamatan Katapang sama Kutawaringin. Nah, sebelah sana itu ada Kampung Bojongsalak. Itu juga sama terkena karena di situ ada Sungai, Sawah, Perumahan Penduduk juga. Sebelah sana juga apa sama Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang sama Imbas," bebernya.

Dia menambahkan peristiwa banjir serupa pernah terjadi pada tahun 2012 silam. Namun banjir kali ini tergolong dalam kategori yang cukup parah.

"Ini lebih besar dari yang 2012. Jadi dulu tahun 2012 pernah banjir juga. Tapi kayanya ini yang paling besar," pungkasnya.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads