Elon Musk: Di Masa Depan Kerja Bukan Kewajiban, Hanya Pilihan

Kabar Internasional

Elon Musk: Di Masa Depan Kerja Bukan Kewajiban, Hanya Pilihan

Fino Yurio Kristo - detikJabar
Jumat, 05 Des 2025 11:00 WIB
Elon Musk: Di Masa Depan Kerja Bukan Kewajiban, Hanya Pilihan
Elon Musk (Foto: REUTERS/Nathan Howard)
Bandung -

Perdebatan mengenai apakah AI akan mengambil alih pekerjaan manusia masih terus terjadi. Namun Elon Musk justru memprediksi sebuah masa depan yang berbeda-yakni ketika manusia tidak perlu bekerja, tetapi tetap memperoleh penghasilan.

Menurut Musk dalam podcast People by WTF, "Dalam waktu kurang dari 20 tahun, atau bahkan mungkin hanya 10 atau 15 tahun, kemajuan dalam AI dan robotika akan membawa kita ke titik di mana bekerja menjadi sebuah pilihan (opsional)."

Keberadaan AI seperti ChatGPT dan Google Gemini telah membantu memangkas waktu untuk tugas-tugas seperti merapikan data, menyusun rangkuman, hingga pekerjaan administratif lain. Sebuah survei tahun lalu memperkirakan bahwa pada 2029, teknologi AI berpotensi menghemat waktu kerja hingga 12 jam per minggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan meningkatnya efisiensi dan produktivitas akibat AI, Musk menyebut bahwa pekerjaan nantinya akan lebih menyerupai aktivitas pilihan-mirip sebuah hobi. Ini bukan pertama kalinya Musk menyampaikan bahwa kelak manusia dapat menentukan sendiri ingin bekerja atau tidak. Beberapa pekan sebelumnya, dalam Forum Investasi AS-Arab Saudi, ia menyamakan bekerja dengan aktivitas berkebun di rumah.

Ia berkata, "Anda bisa menanam sayuran sendiri di kebun atau pergi ke toko dan membeli sayuran. Jauh lebih sulit menanam sayuran sendiri. Tapi beberapa orang suka menanam sayuran sendiri dan itu tidak masalah. Tapi itu akan menjadi opsional, seperti itulah prediksi saya."

ADVERTISEMENT

Lebih jauh, Musk juga memandang bahwa lokasi tempat tinggal kelak sepenuhnya menjadi pilihan individu. "Tidak akan ada lagi keharusan berada di kota demi pekerjaan," katanya. Ia menambahkan bahwa konsep Pendapatan Tinggi Universal (Universal High Income) nantinya akan menopang kebutuhan hidup masyarakat serta hal-hal yang ingin mereka capai.

Meskipun prediksi Musk terdengar mustahil sekarang, ini bukan pertama kalinya para pemimpin bisnis memprediksi realitas di mana manusia tidak perlu bekerja keras atau masuk lima hari seminggu.

Pendiri Microsoft Bill Gates mengatakan AI mungkin akan segera mengotomatisasi hampir segalanya dan berkat produktivitas tersebut, pengusaha akan menerapkan dua hari kerja seminggu dalam waktu kurang dari satu dekade. Demikian pula, CEO Zoom Eric Yuan menyuarakan bahwa tiga hari kerja seminggu akan segera tiba.

CEO Nvidia Jensen Huang juga setuju bahwa adopsi cepat AI di berbagai industri "mungkin" akan membawa transisi ke empat hari kerja seminggu. Namun, meski hari wajib kerja berkurang, itu tidak berarti pekerjaan berkurang.

Menurutnya, AI akan melepas gelombang ide dan proyek baru sehingga membuat orang lebih sibuk, bukan lebih santai. "Jika hidup Anda menjadi lebih produktif dan hal-hal yang dulu Anda kerjakan dengan susah payah jadi lebih sederhana, kemungkinan besar Anda akan punya lebih banyak waktu untuk mengejar berbagai hal lain karena Anda punya begitu banyak ide," ujar Huang yang dikutip detikINET dari Yahoo.

Artikel ini telah tayang di detikINET

(fyk/yum)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads