Gerakan Baru Diluncurkan, Kabupaten Bandung Intensif Perangi Stunting

Gerakan Baru Diluncurkan, Kabupaten Bandung Intensif Perangi Stunting

Yuga Hassani - detikJabar
Sabtu, 29 Nov 2025 00:30 WIB
hand of newborn baby who has just been born holding the finger of his fathers hand.
Ilustrasi stunting (Foto: Getty Images/iStockphoto/Diego Cerro Jimenez)
Kabupaten Bandung -

Upaya menekan angka stunting di Kabupaten Bandung kembali diperkuat melalui peluncuran dua program baru yang menyasar ibu hamil dan anak berisiko. Program tersebut adalah Gerakan Bersama Turunkan Angka Stunting (Geber Tuntas) dan Gerakan Konsumsi Sayur dan Telur (Gekksor), yang resmi dicanangkan Bupati Bandung Dadang Supriatna di Pendopo Kecamatan Soreang, Jumat (28/11/2025).

Dua program ini dihadirkan sebagai langkah gotong royong pemerintah daerah dalam meningkatkan gizi masyarakat, termasuk dukungan khusus bagi ibu hamil dengan kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK).

Program ini merupakan hasil kolaborasi Pemkab Bandung, Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung, dan Baznas Kabupaten Bandung. Melalui skema tersebut, setiap anak maupun ibu hamil yang menjadi sasaran akan menerima dua butir telur per hari atau 14 telur per minggu yang seluruhnya dipasok oleh Baznas Kabupaten Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Launching bukan hari ini saja. Program gerakan bersama menjadi awal dan harus terus berjalan ke kecamatan lainnya, didorong dan dibantu program MBG Bapak Presiden Prabowo," ujar Dadang.

ADVERTISEMENT

Dadang mengakui bahwa angka stunting di Kabupaten Bandung masih tergolong tinggi, termasuk di Kecamatan Soreang yang menjadi lokasi peluncuran program. Ia meminta dukungan semua pihak, mulai dari kepala desa, TNI-Polri, hingga kalangan pengusaha, untuk turut menggerakkan program tersebut.

Pemerintah Kabupaten Bandung juga mengapresiasi kontribusi Baznas yang menyalurkan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang dihimpun dari para ASN untuk mendukung berbagai program sosial, termasuk penanganan stunting.

"Baznas ini adalah salah satu yang menampung ZIS-nya ASN. Tentu terima kasih juga kepada ASN yang rutin setiap bulan, tanpa ada paksaan. Semoga senantiasa mendapat pahala dari Allah SWT," kata Dadang.

Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Emma Detty Permanawati, menegaskan pentingnya pengawasan agar bantuan yang diberikan benar-benar diterima dan dikonsumsi oleh sasaran.

"Kami minta para kader PKK dan Posyandu untuk mengawasi pemberian telur ini agar tepat sasaran dan dikonsumsi dengan benar. Para kader merupakan kekuatan keberhasilan program ini," ujarnya.

Soreang menjadi wilayah percontohan sebelum program ini diperluas ke kecamatan lain. Emma berharap semangat kolaborasi dapat terus mengalir ke seluruh daerah di Kabupaten Bandung.

"Alhamdulillah, ini membuktikan kita harus menunjukkan kepedulian menurunkan angka stunting sampai tuntas. Hari ini kita launching pilot project di Kecamatan Soreang, yang kita berikan telur, sayur, dan susu. Harapannya ini diikuti kecamatan lainnya, bersama Baznas juga terus bergeser ke kecamatan lainnya," ungkapnya.

Dengan peluncuran ini, Pemkab Bandung berharap penanganan stunting tidak lagi berjalan sektoral, melainkan menjadi gerakan bersama yang konsisten hingga angka stunting benar-benar dapat ditekan secara signifikan.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads