Nama Ketua DPRD Jawa Barat, Buky Wibawa mulai mencuat sebagai figur kuat yang digadang-gadang akan maju sebagai bakal calon Ketua Asprov PSSI Jawa Barat.
Isu ini menguat setelah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi secara terbuka memberi mandat kepada Buky untuk terlibat lebih jauh dalam pembenahan sepak bola Jabar.
Mandat itu bukan sekadar bisikan politik. Dedi menyampaikannya langsung dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama insan sepak bola Jawa Barat di Gedung DPRD Jabar, Senin (24/11/2025) kemarin.
Saat ditanya mengenai dorongan itu, Buky tidak menampik. Ia mengakui bahwa dirinya memiliki kedekatan dengan dunia sepak bola, baik sebagai penggemar maupun sebagai orang yang pernah terlibat dalam pengelolaan klub.
"Iya saya juga penggemar bola, saya juga pernah terlibat dalam mengelola klub bola. Belakangan ini ada informasi dari obrolan Jawa Barat seperti ketinggalan nih, terutama oleh Jawa Timur, mereka kelihatannya lebih punya sistem yang lebih bagus," ujar Buky, Kamis (27/11/2025).
Dalam pandangannya, Jawa Barat memiliki fanatisme luar biasa. Namun fanatisme itu terlalu terpusat pada satu klub saja yaitu Persib Bandung. Sementara ekosistem sepak bola di level bawah masih jauh dari kata merata.
"Kita punya fanatisme yang luar biasa di Jawa Barat ini, tapi kita terpusatnya hanya kepada Persib. Bola itu tidak ujug-ujug kita bicara di level aktualisasi diri tapi kebutuhan dasarnya terpenuhi enggak, misal pembinaan di usia dini," kata dia.
Buky menilai pembinaan usia dini dan pemetaan potensi harus dimulai dari struktur paling dasar, salah satunya dari tingkat desa hingga kecamatan.
"Bagaimana potensi digali sejak di level desa? Apakah kalau memang serius mengembangkan bola, apakah di tiap desa itu kita punya lapangan bola yang memadai, atau di tiap kecamatan lah? Sehingga potensi di daerah itu bisa terpotret," ungkapnya.
Menurutnya, Jawa Barat harus memiliki program pengembangan olahraga yang lebih modern, terkonsep, dan berkelanjutan. Meski Jawa Barat juara dengan Persib-nya di level nasional, namun Buky menyebut masih banyak PR yang harus dituntaskan.
"Kepikiran lah Jawa Barat ke depan harus sudah punya satu program pengembangan olahraga yang lebih terkonsep, lebih modern. Kita PR juga banyak, jadi kita ingin menata perkembangan bola sejak dari desa," tuturnya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa sepak bola tidak hanya soal prestasi, tetapi juga soal dampak ekonomi. "Karena apa, bola itu bukan hanya sekedar bola tapi mampu menciptakan ekosistem ekonomi juga," terangnya.
Buky kemudian memaparkan konsep besar yang ia tawarkan. Menurutnya, pembangunan sepak bola Jabar berdiri di atas tiga pilar utama yakni dukungan komunal, dukungan pemerintah hingga dukungan sponsor
"Konsep besarnya hanya tiga, satu dukungan komunal yang sudah kuat, kita punya bobotoh, pengurus yang hobi bola. Dua lagi, dukungan pemerintah dan dukungan sponsorship. Jadi tiga komponen ini harus hadir," katanya.
Tiga pilar itu, lanjutnya, harus diterjemahkan menjadi sebuah blueprint pengembangan sepak bola Jawa Barat yang konkret dan aplikatif.
"Nah ini yang saya tawarkan ke teman-teman untuk nanti kita terjemahkan lagi dalam bentuk blueprint pengembangan sepak bola Jawa Barat," tutup Buky.
(bba/yum)