Tumpukan sampah di TPS Pasar Pancasila, Kota Tasikmalaya menggunung. Sampah meluber hingga menutupi sebagian kios di sekitar lokasi, membuat ruang gerak pedagang dan pengunjung semakin terbatas.
Kantong plastik, karung, barang rumah tangga, sisa makanan membusuk, hingga limbah pasar berserakan dan meluas ke badan jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bau menyengat terutama setelah hujan membuat area pasar tidak nyaman bagi warga yang beraktivitas di sana.
Penumpukan ini terjadi setelah lima hari tidak ada armada yang mengangkut sampah dari TPS tersebut.
Volume sampah yang terus bertambah tanpa penanganan akhirnya membentuk gunungan besar yang mengganggu aktivitas masyarakat.
Budi, tukang tambal ban sekaligus pemilik warung kopi di dekat TPS, mengaku jengah dengan kondisi itu.
"Sudah lima hari nggak diangkut. Baunya parah, apalagi kalau habis hujan," kata Budi, Selasa (25/11/2025).
Padahal Budi mengaku setiap hari masih membayar retribusi sampah.
"Informasinya masih simpang siur, ada yang bilang mobil mogok, ada juga yang bilang TPA Ciangir didemo. Saya sendiri nggak tahu yang benar," kata Budi.
Meski demikian sejak hari ini sudah ada upaya dari Dinas Lingkungan Hidup untuk mengangkut gunungan sampah tersebut.
"Hari ini baru dua kali mobil datang. Sehari juga nggak akan beres. Kalau bisa bawahnya yang basah dikeruk dan lantainya dicor supaya nggak bau lagi," kata Budi.
Petugas TPS, Ade Kurnia mengaku dirinya sering menjadi sasaran keluhan warga karena kondisi TPS. Selain menampung sampah pasar, TPS ini juga sering jadi tempat pembuangan sampah warga yang melintas.
"Banyak yang mengeluh bau dari tumpukan sampah, saya sendiri tidak bisa berbuat banyak. Mau menegur warga juga sulit, kami juga ingin cepat beres, tapi kondisi di lapangan kadang tidak mendukung," kata Ade.
Dihubungi terpisah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, Sandi Lesmana mengakui penumpukan terjadi karena armada khusus Pasar Pancasila mengalami kerusakan.
"Benar, mobilnya trouble, mogok. Tapi sekarang sudah beroperasi lagi, sementara ini baru satu mobil yang bisa kami kerahkan," kata Sandi.
Dia mengaku akan segera menurunkan alat berat untuk mempercepat pengangkutan sampah di Pasar Pancasila tersebut.
"Masalah sampah ini sangat bergantung pada kesiapan armada. Ke depan armada harus prima, dan kita butuh armada cadangan untuk antisipasi kalau ada yang mogok," kata Sandi.
(sud/sud)










































