Mahasiswa Diajak Kreatif Hadapi Tantangan Dunia Kerja

Kabar Kampus

Mahasiswa Diajak Kreatif Hadapi Tantangan Dunia Kerja

Rifat Alhamidi - detikJabar
Rabu, 19 Nov 2025 14:26 WIB
Kegiatan TRANS7 Mengajar 2025 di Kampus ITB, Rabu (19/11/2025).
Kegiatan TRANS7 Mengajar 2025 di Kampus ITB, Rabu (19/11/2025). (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)
Bandung -

TRANS7 Mengajar 2025 kembali datang ke kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Agenda corporate social responsibility (CSR) jilid ke-VIII ini mengajak anak-anak muda agar lebih kreatif menghadapi tantangan dunia kerja.

Mengusung tema 'Creativity & Leadership', TRANS7 Mengajar menghadirkan dua narasumber yang menjadi pengajar dalam agenda tersebut. Mulai dari President Director of Garudafood Hardianto Atmadja yang meraih penghargaan The Indonesian Most Admired CEO kategori Consumer Goods dari Majalah Warta Ekonomi selama 2016-2023, hingga Vice President of Production TRANS7 Moh. Ikhsan Soemantoro, lulusan Universitas Katolik Parahyangan yang memiliki memiliki rekam jejak panjang di industri media dan pertelevisian.

Vice President of Production TRANS7 Moh. Ikhsan Soemantoro mengatakan, TRANS7 Mengajar jadi bagian edukasi untuk anak muda agar siap menghadapi dunia kerja. Peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa ini pun diajak mengenal bagaimana dunia kerja sesungguhnya supaya bisa bersaing hingga level internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi acara ini dibuat tujuannya supaya kita berbagi kepada anak muda, mahasiswa, bagaimana dunia kerja itu dan korelasinya dengan yang mereka pelajari selama masa perkuliahan," kata Ikhsan di Aula Barat ITB, Rabu (19/11/2025).

"Kita pilih tema creativity dan leadership, karena dua hal ini yang akan ditemukan di dunia industri manapun di bidang manapun, tidak hanya industri kreatif. Karena apapun bidang yang digelutinya butuh leadership, kreativitas, untuk bisa bersaing dengan dunia global saat ini," tambahnya.

ADVERTISEMENT

TRANS7 Mengajar kata Ikhsan jadi jembatan untuk anak-anak muda supaya siap menghadapi dunia sesungguhnya ketika mereka lulus dari dunia perkuliahan. Sehingga, ide-ide yang mereka ciptakan nantinya mampu berkembang untuk membawa industri Indonesia bersaing dengan mancanegara.

"Harapannya nilai yang kami sampaikan ke temen-temen bisa berani untuk meng-eksplore di bidangnya masing-masing. Menjadikan kita semua menjadi lebih bersuara di luar dengan ide dan hasil yang dibuat nanti. Mudah-mudahan dengan acara ini bisa tersampaikan, bisa menggugah temen-temen," ucapnya.

Sementara itu, President Director of Garudafood Hardianto Atmadja membagikan pengalaman kepemimpinan dan transformasi bisnis. Hardianto Atmadja menekankan pentingnya kepemimpinan adaptif di tengah era digital supaya mahasiswa tidak hanya dituntut unggul secara akademis, namun juga mampu beradaptasi secara sosial dan profesional.

"Kepemimpinan bukan hanya soal posisi atau titel, namun tentang bagaimana seseorang mampu memberi arah dan makna di tengah perubahan. Pemimpin itu tidak hanya berbicara tentang visi, tetapi juga menunjukkan langkah konkret yang menginspirasi orang lain untuk ikut bergerak," katanya.

Sebagai alumnus Fakultas Teknik Industri ITB, Hardianto juga menginspirasi mahasiswa untuk terus mengembangkan diri dan siap menghadapi tantangan lintas industri.

Hardianto turut membagikan perjalanan panjang Garudafood, perusahaan asli Indonesia yang bermula dari bisnis keluarga di Pati, Jawa Tengah, hingga menjadi salah satu perusahaan publik terkemuka di Indonesia.

Di bawah kepemimpinannya, Garudafood mencatat pertumbuhan penjualan dan laba yang konsisten dan sehat hingga menembus lebih dari Rp 12 triliun pada fiscal year (FY) 2024, sebuah tonggak baru bagi perusahaan.

Pencapaian tersebut tidak lepas dari strategi "open platform and collaboration" yang dikedepankan dengan semangat inovasi yang tidak hanya menyentuh pengembangan produk, namun juga proses bisnis dan sistem operasional secara menyeluruh.

"Di balik keberhasilan Garudafood, manusia menjadi elemen utama. Melalui konsep Mindful People, kami berupaya membentuk individu yang tidak hanya kompeten secara profesional, tetapi juga memiliki kesadaran, kepedulian, dan nilai-nilai keberlanjutan," pungkasnya.

(ral/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads