Pemkot Bandung melaporkan banyak lampu jalan, baik itu penerangan jalan umum (PJU) maupun penerangan jalan lingkungan (PJL) mengalami kerusakan. Kemarau disebut jadi penyebab kerusakan itu terjadi di sejumlah titik di Kota Bandung.
Kabid Sarana Prasarana Dishub Kota Bandung Panji Kharismadi mengatakan, saat ini, usia lampu penerangan jalan di Kota Bandung sudah melewati masa pemeliharaan. Kerusakan pun kerap timbul karena faktor cuaca beberapa waktu ke belakang.
"Kalau kerusakan, itu sering terjadi karena usia PJU yang sudah melewati masa pemeliharaan. Selain itu faktor cuaca juga berpengaruh. Kemarin setelah kemarau panjang, banyak kabel yang getas karena panas, dan ketika masuk musim hujan terjadi korosi sehingga memicu workhorse letting atau gangguan kelistrikan di PJU," katanya, Rabu (19/11/2025).
Kondisi itu, kata Panji, diperparah dengan datangnya musim penghujan. Kabel lampu penerangan biasanya akan lebih rentan putus sehingga membuat lampu tersebut akhirnya cepat padam.
"Musim hujan relatif lebih rentan. Pada musim kemarau meskipun kabel getas, biasanya masih bisa menyala karena tidak terkena air. Saat musim hujan, kabel-kabel yang sudah berumur ketika terkena air mudah korslet," ungkapnya.
"Daerah utara dan barat yang paling tinggi, karena populasi PJU di sana cukup tinggi. Jadi laporan kerusakannya juga lebih banyak," tambahnya.
Rencananya, Dishub Kota Bandung berencana untuk menambah 4.800 lampu penerangan jalan di 500 titik di 30 kecamatan di Kota Bandung. Dishub menargetkan pemasangan lampu tersebut selesai Desember 2025.
"Titiknya tersebar di 30 kecamatan dan 151 kelurahan di Kota Bandung. PJU-PJL ini memang berasal dari aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui Musrenbang 2024 serta reses anggota dewan tahun 2024," pungkasnya.
(ral/sud)