Viral Perdebatan Bahaya Tidur Pakai Kipas Angin, Ini Penjelasan Dokter

Viral Perdebatan Bahaya Tidur Pakai Kipas Angin, Ini Penjelasan Dokter

Devandra Abi Prasetyo - detikJabar
Rabu, 05 Nov 2025 15:00 WIB
ilustrasi kipas angin
ilustrasi kipas angin. Foto: iStock
Jakarta -

Sebuah video tentang bahaya kipas angin tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial TikTok. Dalam video tersebut, diceritakan seorang remaja berusia 17 tahun sering mengeluh nyeri di bagian kaki setiap kali bangun tidur. Setelah diperiksa, remaja itu diketahui mengidap penyakit asam urat atau gout.

Narasi dalam video menyebutkan, penyakit tersebut muncul karena sang remaja memiliki kebiasaan tidur dengan kipas angin yang diarahkan langsung ke tubuh sepanjang malam atau disebut 'dipanjer'. Menurut pembuat konten, paparan udara dingin dari kipas angin dapat mengganggu sirkulasi darah dan metabolisme tubuh, sehingga menyebabkan penumpukan kristal asam urat (uric acid).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, benarkah tidur dengan kipas angin bisa menyebabkan asam urat?

Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno SpPD-KGEH menegaskan tidak ada kaitan antara kebiasaan tidur memakai kipas angin dengan munculnya penyakit asam urat. Ia menyebut anggapan tersebut hanyalah mitos.

ADVERTISEMENT

"Tidur dengan memakai kipas angin langsung ke badan itu tidak menyebabkan peningkatan asam urat ataupun penyakit yang lain," tegas dr Aru saat dihubungi detikcom, Selasa (4/11/2025).

dr Aru menjelaskan ada dua faktor utama yang menyebabkan seseorang menderita asam urat, yakni faktor genetik (herediter) dan gaya hidup yang buruk. Pola makan yang tidak terkontrol, terutama konsumsi makanan tinggi purin, menjadi pemicu utama.

Ia menambahkan, penyakit ini juga bisa menyerang usia muda seperti kasus yang viral tersebut.

"Karena pada prinsipnya asam urat itu adalah suatu penyakit metabolik yang diakibatkan oleh biasanya karena genetik atau gangguan pola makan di mana tubuh tidak bisa mengeluarkan asam urat akibat pemecahan purin, jadi bukan karena kipas angin," katanya.

Lebih lanjut, dr Aru menjelaskan bahwa makanan tinggi purin, junk food, kurang serat, serta jarang bergerak dapat memperburuk kondisi tubuh. Jika ditambah dengan faktor genetik, risiko asam urat dapat muncul lebih cepat.

"Kemudian faktor yang lain makanan yang tinggi purin. Kalau banyak makan junk food, tinggi purin, kurang serat, kurang gerak, ditambah lagi dengan genetik, akibatnya di usia 17 tahun sudah terganggu atau sudah terkena asam urat," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di detikHealth.

(dpy/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads