Perdana Menteri Belanda Dick Schoof mengumumkan bahwa negara tersebut akan segera mengembalikan sebuah patung berusia 3.500 tahun ke tempat asalnya di Mesir. Hal itu dikatakan Schoof sehari setelah ia menghadiri upacara pembukaan megah Grand Egyptian Museum (GEM) di Giza, dilansir dari CBS News.
Dalam pernyataannya, Schoof mengatakan dalam pertemuan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada hari Minggu, ia menyampaikan rencana Belanda untuk mengembalikan sebuah patung bust milik seorang pejabat tinggi dari masa dinasti Firaun Thutmose III.
Patung tersebut dijual di sebuah pameran seni pada tahun 2022 dan kemudian disita setelah otoritas Belanda menerima informasi anonim tentang asal-usulnya yang ilegal, menurut pernyataan dari pemerintah Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu menyebutkan bahwa "pedagang dalam pameran tersebut secara sukarela menyerahkan patung itu" dan bahwa polisi serta pejabat Belanda telah menyelidiki asal-usul kepala patung tersebut.
Dari hasil penelusuran, benda itu diperoleh melalui penjarahan serta diekspor secara ilegal. Patung tersebut diharapkan akan diserahkan kepada duta besar Mesir untuk Belanda pada akhir tahun ini, kata pernyataan tersebut.
Ini akan menjadi artefak pertama yang dikembalikan ke Mesir sejak acara pembukaan besar Grand Egyptian Museum. Sebelum pembukaan, berbagai kampanye telah dilakukan untuk memulangkan artefak Mesir yang dijarah.
Pemerintah Mesir menyambut puluhan pemimpin dan pejabat asing pada hari Sabtu dalam upacara pembukaan resmi fasilitas baru tersebut, proyek senilai 1 miliar dolar AS yang telah dikerjakan selama beberapa dekade.
"Ini adalah hari yang luar biasa bagi Mesir dan bagi umat manusia. Ini adalah hadiah Mesir untuk dunia. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan, setelah sekian lama, GEM akhirnya resmi dibuka," ujar Nevine El-Aref, penasihat media untuk Menteri Pariwisata dan Purbakala, kepada CBS News pada hari Sabtu.
Grand Egyptian Museum merupakan salah satu museum terbesar di dunia, dan terbesar yang didedikasikan untuk satu peradaban, yaitu Mesir Kuno. Koleksinya mencakup sekitar 7.000 tahun sejarah, mulai dari prasejarah hingga akhir era Yunani dan Romawi sekitar tahun 400 Masehi.
Pejabat Mesir berharap museum baru ini dapat meningkatkan industri pariwisata negara tersebut, dan juga memperkuat perekonomian. Mereka memperkirakan bahwa Grand Egyptian Museum akan menarik sekitar 5 juta pengunjung setiap tahunnya.
(yum/yum)










































