Sosok Dani Aziz (33), sopir angkutan perkotaan (angkot) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kembali menjadi sorotan. Setelah aksinya menggratiskan ongkos bagi siswa SD viral di media sosial, kini giliran tampilan angkot yang dikendarainya yang menarik perhatian warga.
Bukan tanpa alasan, angkot yang disewa Dani dari salah satu pemilik armada di Kecamatan Cugenang itu tampil mencolok dengan warna merah muda dan sejumlah modifikasi menarik yang membuat kendaraan itu tampak modern, tapi tetap nyaman untuk penumpang.
Setiap hari, Dani yang dikenal dengan julukan "Bos Kecil Cianjur" atau "Bos Kecil" mulai mengemudikan angkotnya sejak pukul 05.30 WIB, menembus dinginnya udara pagi untuk mencari penumpang sekaligus menjemput anak-anak sekolah yang biasa ia tumpangi tanpa dipungut biaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat angkotnya ngetem di kawasan Pasar Muka, tampilan mobilnya langsung mencuri perhatian. Dari luar, kendaraan itu dipasangi body kit di bagian depan, alat penyimpan sepeda di bagian belakang, serta roof rack di bagian atap.
Masuk ke dalam, suasananya tak kalah menarik. Interior angkot Dani dilengkapi audio system yang membuat musik terdengar nyaman dan jernih selama perjalanan.
"Sengaja biar enak dilihat dan nyaman buat penumpang. Ini semua saya modifikasi pakai uang sendiri, sedikit-sedikit dari hasil nabung," ujar Dani saat ditemui, Minggu (2/11/2025).
Meski kendaraan itu bukan milik pribadinya, Dani mengaku tetap ingin merawat dan mempercantik angkot yang menjadi sumber rezekinya itu.
"Saya memang nyewa, tapi udah kayak mobil sendiri. Jadi ya saya rawat, saya modifikasi biar penumpang juga senang. Pemiliknya juga nggak keberatan," ucapnya.
Sebelumnya, Dani viral lantaran terekam menolak uang ongkos dari sejumlah siswa SD yang naik angkotnya. Dengan logat Sunda yang khas, ia meminta anak-anak itu menyimpan uangnya untuk jajan.
"Candak-candak, teu kedah mayar. Jang jajan we (ambil aja, nggak usah bayar, buat jajan saja)," ucap Dani dalam video yang kini sudah ditonton lebih dari 4,9 juta kali di media sosial.
Dibalik aksinya itu, ada kisah menyentuh. Dani terinspirasi dari pengalaman anaknya yang pernah harus berjalan kaki beberapa kilometer pulang dari sekolah karena kehabisan uang ongkos. Sejak saat itu, ia bertekad membantu pelajar agar tak mengalami hal serupa.
Kini, Dani bukan hanya dikenal sebagai sopir angkot yang dermawan, tapi juga simbol kreativitas dan kebaikan hati warga Cianjur.
(dir/dir)











































