Cerita Pengantin Wanita di Bandung ke UGD Seminggu Setelah Nikah

Cerita Pengantin Wanita di Bandung ke UGD Seminggu Setelah Nikah

Gresnia Arela Febriani - detikJabar
Selasa, 28 Okt 2025 12:44 WIB
Cerita Pengantin Wanita di Bandung ke UGD Seminggu Setelah Nikah
Pengantin Baru di Diagnosis Honeymoon Cystitis H+7 Nikah. (Foto: Dok. TikTok @dian_salma00)
Jakarta -

Dian Rahmiati Salma merasakan pengalaman tak terduga. Seminggu setelah menikah, ia harus dibawa ke unit gawat darurat (UGD) di salah satu rumah sakit.

Itu karena wanita asal Bandung berusia 25 tahun itu mengalami Honeymoon Cysitis. Simak penjelasan lengkapnya di sini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Wolipop, kisah ini berawal dari unggahan akun TikTok @dian_salma00, yang memperlihatkan dua kontras momen foto anggun saat keduanya mengenakan busana pernikahan adat Jawa, dan foto di ruang tunggu rumah sakit.

"Di diagnosa honeymoon cystitis
Mana pas
check up banyak koas di ruangannyaπŸ˜–," tulis akun TikTok @dian_salma00.

ADVERTISEMENT

Melalui keterangan unggahan, ia menjelaskan mengapa dirinya harus dilarikan ke UGD. Ia didiagnosis menderita Cystitis atau radang kandung kemih, yang dalam konteks ini disebut sebagai HoneymoonCystitis. Unggahan tersebut langsung viral dan sudah ditonton lebih dari 4,7 juta kali di TikTok.

"Aku pernah😭 dan baru tau klo itu namanya honeymoon cystitis😭😭😭," ujar pengguna TikTok @Nidyu.

"Cewek-cewek edukasi yaaa, gk semua perempuan itu pas first night keluar darah krn beda perempuan beda barang😊 bisa jd krn punya kalian elastis!!" saut akun @π‘ƒπ‘–π‘ π‘π‘’π‘ β„Žπ‘’π‘Ÿπ‘’βœ¨.

Wolipop menghubungi pengantin wanita yang diketahui bernama Dian tersebut. Dian yang menikah dengan Muhammad Agung Fauzian (25 tahun) pada 3 Agustus 2025 di Hotel Sutan Raja Soreang, Kabupaten Bandung, menceritakan detail mengenai kejadian yang dialaminya.

"Postingan aku berisi tentang apa yang aku alami setelah tujuh hari menikah. Yang aku alami adalah terkena penyakit yang disebut dengan honeymooncystitis," ujar Dian mengawali ceritanya kepada Wolipop.

Dian menjelaskan secara rinci kondisi yang dialaminya. "Pada kasus ku penyebabnya adalah karena adanya robekan pada vagina yang menyebabkan pertumbuhan bakteri secara cepat lalu bakteri tersebut masuk ke saluran kencing dan menyebabkan nyeri serta pendarahan selama seminggu. Setelah seminggu tidak membaik dan malah makin banyak pendarahannya menyebabkan demam tinggi. Tanpa menunggu lama lagi suamiku langsung membawaku ke UGD terdekat dari rumah," kenangnya.

Setibanya di rumah sakit, Dian langsung mendapatkan penanganan. "Di UGD aku dikasih obat penurun panas dan antibiotik lalu di observasi sekitar 4 jam. Panas sudah menurun lalu diresepkan obat dan sudah bisa pulang. Lalu untuk selanjutnya setelah 1 minggu aku mutusin buat check up ke rumah sakit," tambahnya.

Mengungkapkan perasaannya saat pertama kali merasakan sakit, Dian mengaku sempat menahan diri karena malu. "Awalnya cuma bisa nangis sama ngeluh sakit karena rasanya perih kayak di silet setiap BAK, ke suami karena malu mau ke dokternya tapi karena udah nggak kuat jadi terpaksa di bawa ke UGD," ungkapnya bingung.

Saat ini, kondisi Dian sudah jauh membaik. Namun dia masih kerap merasa sedikit sakit setelah berhubungan dengan suami.

"Tapi tinggal tebus obat aja sama resep dokter yg waktu check up," katanya.

Dian juga membagikan beberapa anjuran penting dari dokter yang memeriksanya, yang menjadi pelajaran bagi pasangan baru lainnya. "Dokter nyaranin sebelum berhubungan badan harus foreplay dahulu. Lalu dokter bilang harus jaga kebersihan area kewanitaan dan suami juga apabila setelah BAK dilap menggunakan tisu dari arah depan ke belakang, begitupun saat BAB. Lalu harus minum minimal dua liter sehari dan jangan terlalu makan pedas," tutup Dian.

Artikel ini telah tayang di Wolipop

Halaman 2 dari 2
(gaf/orb)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads