Cibiran 'Anak Tukang Rongsok' Bikin Gina Berhenti Sekolah

Cibiran 'Anak Tukang Rongsok' Bikin Gina Berhenti Sekolah

Tommy Saputra - detikJabar
Jumat, 24 Okt 2025 06:30 WIB
Seorang siswi di Bandar Lampung bernama Gina Dwi Sartika terpaksa berhenti sekolah karena kerap dibully teman-temannya. Gina sering dihina karena pekerjaan orang tuanya sebagai pemulung.

Kepala Sekolah SMPN 13 Bandar Lampung, Amaroh, menyebut, pihaknya sudah berusaha melarang Gina untuk putus sekolah. Katanya, orang tuanya ingin Gina pindah sekolah, tapi ternyata malah mulung.
Gina Dwi Sartika, Siswi SMP Negeri 13 Bandar Lampung (Foto: Tommy Saputra)
Lampung -

Gina Dwi Sartika (16) menghabiskan hari-harinya bukan dengan bukan pelajaran, melainkan karung bekas. Dari sebuah rumah kontrakan sederhana di Bandar Lampung, ia membantu ibunya memulung rongsokan untuk dijual.

Cibiran teman-teman yang mengejek pekerjaan sang ibu, membuat mantan siswi SMPN 13 Bandar Lampung itu berhenti sekolah karena minder.

"Orangtua saya dibilang tukang rongsok," kata Gina lirih saat ditemui di rumahnya, Rabu (22/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Remaja itu bercerita, olokan yang datang bertubi-tubi membuatnya kehilangan kepercayaan diri. Ia sempat bolos selama lebih dari seminggu, hingga akhirnya memutuskan berhenti sekolah.

"Waktu itu saya kelas VIII. Malu sama teman-teman," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ibunya, Misna Megawati (42), mengaku berat hati melihat anaknya berhenti sekolah. Namun kondisi ekonomi keluarga membuat mereka tak punya banyak pilihan.

"Saya ini tulang punggung. Kalau dia sekolah, siapa yang bantu saya cari barang bekas?" kata Misna.

Kondisi rumah Gina, pelajar di Lampung yang putus sekolah usai dicibir jadi pemulung.Kondisi rumah Gina, pelajar di Lampung yang putus sekolah usai dicibir jadi pemulung. Foto: Tommy Saputra

Ia berharap Gina tetap bisa melanjutkan pendidikan, meski bukan di sekolah formal.

"Paling tidak ambil Paket B sampai lulus SMA, biar nggak kayak saya," harapnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 13 Bandar Lampung, Amaroh, membantah kabar bahwa Gina berhenti karena perundungan di sekolah.

"Tidak ada perundungan. Gina sendiri yang minta berhenti dan pindah," jelasnya.

Amaroh menuturkan, pihak sekolah sempat berusaha menahan Gina agar tetap belajar, namun gadis itu bersikeras ingin keluar karena alasan biaya.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Bandar Lampung turut menelusuri kasus ini.

Menurut perwakilan P3A, Prisnal, tidak ditemukan adanya bukti perundungan terhadap Gina.

"Waktu sekolah mendatangi rumahnya, Gina bilang mau pindah ke Paket B yang gratis. Selain itu, dia juga ingin bantu ibunya bekerja," ujarnya.

Kini, di sela-sela mengumpulkan botol plastik dan kardus bekas, Gina masih menyimpan keinginan untuk kembali bersekolah.

"Kalau ada rezeki, pengin lanjut lagi," katanya pelan.

Artikel ini telah tayang di detikSumbagsel

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads