Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) memicu keracunan yang dialami siswa SD hingga SMK di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sejak Selasa (14/10/2025). Hingga Rabu (15/10/2025) malam, jumlah siswa SD Negeri 1 Garuda, SMPN 1 Cisarua, dan SMKN 1 Cisarua yang keracunan tembus 502 orang. Mereka yang bergejala agak parah dirujuk ke beberapa rumah sakit.
"Sampai tadi malam korban 502 orang, yang masih dirawat ada 50 siswa, sementara sisanya itu sudah membaik dan boleh pulang," kata Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail saat dikonfirmasi, Kamis (16/10/2025).
Baca juga: Lagi-lagi Petaka MBG di Bandung Barat |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeje menyebut dengan melandainya kasus keracunan massal di Cisarua itu, posko penanganan korban yang dipusatkan di SMPN 1 Cisarua juga kini sudah ditiadakan.
"Untuk posko itu jadi kemarin terakhir karena melihat korban sudah membaik semua, kecuali untuk yang dirawat di rumah sakit. Hari ini posko di SMPN 1 Cisarua sudah tidak ada," kata Jeje.
Sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panyandaan, Desa Jambudipa yang mendistribusikan 3.600-an menu MBG untuk sekolah-sekolah di Desa Jambudipa tersebut saat ini ditutup sementara.
Menu MBG yang disantap pada hari kejadian di antaranya ayam kecap, capcay, tahu goreng, lalapan, nasi, dan buah melon. Menurut siswa yang keracunan ada bau tak sedap ketika ompreng MBG dibuka untuk disantap bersama-sama pada pukul 09.30 WIB.
"Untuk SPPG kita tutup, jadi sedang diinvestigasi tapi langsung oleh BGN (Badan Gizi Nasional) karena kan kewenangannya masih menjadi ranah BGN," kata Jeje.
Saat ini, aktivitas pembelajaran di sekolah yang siswanya terdampak keracunan massal masih dilakukan secara daring sampai beberapa hari ke depan. Mereka juga akan dipantau untuk proses pemulihannya.
(sud/sud)










































