Korban Keracunan MBG di Cisarua Capai 502 Siswa, 50 Orang Masih Dirawat

Bandung Barat

Korban Keracunan MBG di Cisarua Capai 502 Siswa, 50 Orang Masih Dirawat

Whisnu Pradana - detikJabar
Kamis, 16 Okt 2025 12:51 WIB
Petugas mengevakuasi siswa yang diduga keracunan hidangan makan bergizi gratis (MBG) di SMPN 1 Cisarua, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/10/2025). Berdasarkan keterangan pihak sekolah, sebanyak 54 siswa mengalami keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada Selasa (14/10) pagi. ANTARA FOTO/Abdan Syakura
Siswa di Cisarua Diduga Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis. Foto: ANTARA FOTO/Abdan Syakura
Bandung Barat -

Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) memicu keracunan yang dialami siswa SD hingga SMK di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sejak Selasa (14/10/2025). Hingga Rabu (15/10/2025) malam, jumlah siswa SD Negeri 1 Garuda, SMPN 1 Cisarua, dan SMKN 1 Cisarua yang keracunan tembus 502 orang. Mereka yang bergejala agak parah dirujuk ke beberapa rumah sakit.

"Sampai tadi malam korban 502 orang, yang masih dirawat ada 50 siswa, sementara sisanya itu sudah membaik dan boleh pulang," kata Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail saat dikonfirmasi, Kamis (16/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jeje menyebut dengan melandainya kasus keracunan massal di Cisarua itu, posko penanganan korban yang dipusatkan di SMPN 1 Cisarua juga kini sudah ditiadakan.

"Untuk posko itu jadi kemarin terakhir karena melihat korban sudah membaik semua, kecuali untuk yang dirawat di rumah sakit. Hari ini posko di SMPN 1 Cisarua sudah tidak ada," kata Jeje.

ADVERTISEMENT

Sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panyandaan, Desa Jambudipa yang mendistribusikan 3.600-an menu MBG untuk sekolah-sekolah di Desa Jambudipa tersebut saat ini ditutup sementara.

Menu MBG yang disantap pada hari kejadian di antaranya ayam kecap, capcay, tahu goreng, lalapan, nasi, dan buah melon. Menurut siswa yang keracunan ada bau tak sedap ketika ompreng MBG dibuka untuk disantap bersama-sama pada pukul 09.30 WIB.

"Untuk SPPG kita tutup, jadi sedang diinvestigasi tapi langsung oleh BGN (Badan Gizi Nasional) karena kan kewenangannya masih menjadi ranah BGN," kata Jeje.

Saat ini, aktivitas pembelajaran di sekolah yang siswanya terdampak keracunan massal masih dilakukan secara daring sampai beberapa hari ke depan. Mereka juga akan dipantau untuk proses pemulihannya.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads