Panas Terik Melanda, Suhu Daerah di Indonesia Bisa Capai 36 Derajat Celsius!

Panas Terik Melanda, Suhu Daerah di Indonesia Bisa Capai 36 Derajat Celsius!

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikJabar
Rabu, 15 Okt 2025 11:03 WIB
Cuaca panas siang hari di Jambi.
Ilustrasi cuaca panas terik (Foto: Ferdi Al Munanda)
Bandung -

Cuaca panas ekstrem tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Siang hari terasa begitu terik hingga banyak warga mengeluhkan hawa gerah yang menyengat kulit. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, suhu udara di beberapa daerah bahkan menembus angka 36 derajat Celsius, terutama di kawasan Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Fenomena ini bukan sekadar perasaan belaka. Dalam beberapa hari terakhir, suhu udara siang hari meningkat tajam dengan langit cerah tanpa awan yang berarti. Kondisi tersebut membuat sinar matahari menembus langsung ke permukaan bumi tanpa hambatan, menyebabkan udara terasa jauh lebih panas dari biasanya.

Jakarta hingga Surabaya Jadi Wilayah Terpanas

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa suhu tinggi ini terjadi di beberapa daerah di Indonesia, terutama di Pulau Jawa.
"Beberapa wilayah yang mencatat suhu tertinggi dan paling terdampak antara lain DKI Jakarta suhu mencapai 35°C. Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur suhu hingga 36°C," kata Guswanto kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Jakarta dan Surabaya, suhu tinggi juga terpantau di Semarang, Grobogan, dan Sragen (Jawa Tengah) dengan kisaran 34-35°C. Sementara di Bali dan Nusa Tenggara, suhu mencapai sekitar 35°C, membuat aktivitas luar ruangan terasa lebih berat dari biasanya.

Imbauan BMKG: Lindungi Diri dari Paparan Sinar Matahari

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai paparan sinar matahari langsung, terutama pada waktu-waktu tertentu.
"BMKG mengimbau masyarakat agar menghindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00-16.00 WIB," ujar Guswanto.

ADVERTISEMENT

Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk menggunakan pelindung diri seperti topi, payung, kacamata hitam, atau tabir surya (sunscreen) saat beraktivitas di luar ruangan. Langkah sederhana ini bisa membantu mencegah dehidrasi, kelelahan, dan efek panas berlebih pada kulit.

Penyebab Cuaca Terasa Lebih Panas

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa cuaca panas ini disebabkan oleh dua faktor utama.
"Kenapa terasa makin panas? Pertama, minim tutupan awan, sinar matahari langsung menembus tanpa hambatan," jelas Dwikorita.

Selain itu, radiasi matahari yang meningkat juga berperan besar terhadap naiknya suhu udara di wilayah daratan Indonesia.
"(Kedua), radiasi matahari meningkat, terutama di wilayah daratan seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara," sambungnya.

Kondisi langit cerah dengan kelembapan rendah membuat sinar matahari terasa lebih tajam dan panas. Udara yang kering memperkuat sensasi panas di siang hari meski angin masih berembus normal.

BMKG Prediksi Panas Akan Mereda Akhir Oktober

BMKG memperkirakan suhu tinggi ini akan mulai menurun menjelang akhir Oktober 2025, seiring peralihan musim kemarau ke musim hujan. Saat itu, tutupan awan mulai meningkat sehingga intensitas sinar matahari berkurang.

Kendati begitu, masyarakat diimbau untuk tetap menjaga hidrasi tubuh dengan banyak minum air putih, serta mengatur waktu beraktivitas di luar ruangan agar tidak terpapar panas berlebihan.




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads