Rahmat Fauzan, Bocah 'Trompet' Asal Bandung yang Suaranya Mendunia

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 14 Okt 2025 12:30 WIB
Rahmat Fauzan, bocah SD di Bandung yang viral karena menirukan suara terompet. Foto: Bima Bagaskara/detikJabar
Bandung -

Udara di aula masjid Pesantren Al Basyariyah, Kota Bandung terasa teduh. Puluhan siswa berseragam putih duduk rapi di lantai sembari melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Di antara barisan anak-anak itu, seorang bocah tampak menunduk khusyuk, bibirnya komat-kamit membaca tajwid.

Siapa sangka, bocah berusia 10 tahun itu kini dikenal luas di dunia maya, bahkan sampai ke Eropa. Namanya Rahmat Fauzan (10) siswa kelas 4 SD yang belakangan menjadi buah bibir karena kemampuannya menirukan suara terompet hanya dengan mulutnya.

Dalam video berdurasi singkat yang viral di media sosial, Fauzan tampak duduk sambil memeragakan bunyi 'trompet' yang sangat mirip dengan aslinya, nyaring, teratur, dan menghibur. Aksi spontan itu awalnya hanya candaan bersama rekan-rekannya. Namun kini, suaranya menggema ke mana-mana.

Saking viralnya, video tersebut telah diunggah ulang oleh beberapa akun besar dunia seperti klub sepak bola Paris Saint-Germain, Manchester United, Liverpool, Juventus, Atletico Madrid, bahkan akun resmi Premier League.

detikJabar berkesempatan menemui Fauzan di sela kegiatannya, Selasa (13/10/2025). Di aula masjid, ia terlihat kikuk namun ramah. Suaranya kecil, khas anak pesantren yang santun. Sesekali ia tersenyum malu.

Saat berbincang, Fauzan mengingat awal mula suara terompet itu ia bunyikan, direkam dan tersebar ke seantero dunia melalui jagat maya.

"Awalnya cuma iseng doang," ujar Fauzan, menginat.

"Awalnya cuma iseng doang, teriak cempreng-cempreng. Ingat suara trompet jadi disuarain," katanya sambil tertawa kecil.

Tak lama setelah itu, gurunya bernama Pak Deden mendengar suara unik Fauzan. Sang guru kemudian meminta Fauzan menirukan kembali suara terompet sembari merekamnya.

"Pak Deden mereun (mungkin) kedengeran langsung minta nyuarain lagi, terus divideoin jadi aja viral," ujarnya polos.

Saat itu, tak pernah terbayang di benak Fauzan video suara terompetnya bakal viral. Hingga kemudian, ia mendapat kabar dari Pak Deden jika video suara terompetnya mendapat respons luar biasa dari warganet.

"Tahu (viral) dari Pak Deden, terus katanya diuplaod di akun-akun bola," ucapnya.

Saat ditanya apakah ia berlatih khusus, Fauzan menggeleng. Menurutnya ia sama sekali tak pernah belajar secara khusus untuk menirukan suara terompet. Semuanya kata dia datang tiba-tiba.

"Tiba-tiba bisa sendiri, iseng aja," terangnya.

Karena videonya viral, Fauzan kini seperti 'seleb kecil' hingga banyak diundang kesana kemari. Bahkan pada Senin kemarin, ia datang ke Jakarta untuk menghadiri acara televisi.

"Senang, orang tua juga bangga katanya, senang," singkatnya.

Rahmat Fauzan, bocah SD di Bandung yang viral karena menirukan suara terompet Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

Suara Trompet dan Azan

Namun, keistimewaan Rahmat Fauzan tidak berhenti di sana. Di lingkungan pesantren, suaranya sudah dikenal jauh sebelum dunia maya mengetahuinya, bukan karena trompet, melainkan karena suara merdunya saat mengumandangkan azan.

Setiap kali waktu salat tiba, Fauzan menjadi salah satu muadzin cilik di pesantren. Suaranya lembut, stabil, dan penuh penghayatan, membuat para santri kecil lain terdiam mendengarkan.

Hal itu diakui oleh KH Moch Dede Miftahuddin AF, Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Al Basyariyah 1. KH Dede mengenal Fauzan sebagai anak yang patuh dan rajin.

"Pertama, kami dari yayasan dan pondok pesantren sangat bersyukur kepada Allah atas anugerah suara yang istimewa. Dengan anugerah ini terjadi sesuatu hal yang tidak pernah kami kira sebelumnya," ujarnya kepada detikJabar.

Menurutnya, suara azan Fauzan yang berasal dari Kabupaten Tasikmalaya ini sudah dikenal lebih dulu sebelum video trompetnya viral.

"Kami bangga dengan anak yang kami sebut anak juara. Di usia mereka yang masih sangat ketergantungan dengan orang tua mereka sudah mau berada di ponpes dan sebelum suara trompet suara azan dulu yang dikenal dari beliau," ungkapnya.

Hikmah di Balik Viral

Viralnya Fauzan membawa berkah tersendiri bagi sekolah dan pondok pesantren. Banyak tamu datang, mulai dari wartawan, pembuat konten, hingga warga yang penasaran ingin bertemu langsung dengan si 'bocah trompet'.

KH Dede memandang peristiwa ini sebagai momentum positif untuk mengenalkan dunia pesantren ke masyarakat luas.

"Semoga terbuka untuk siapapun melihat dunia pondok pesantren dan saya berterima kasih kepada tamu yang datang yang mengangkat citra pondok pesantren dan Alhamdulillah di pondok pesantren anak-anak dididik dan seperti apa yang disaksikan," jelas KH Dede.

Ketika ditanya soal pandangan pesantren terhadap teknologi, KH Dede menegaskan pihaknya tidak menutup diri. Yang terpenting baginya adalah anak-anak tetap dalam koridor yang sesuai dengan nilai-nilai agama.

"Jelas (tidak). Kami selalu berpikir bahwa penari yang baik adalah penari yang tahu pada irama gendang, kalau suasana seperti ini kami harus mengikuti tetapi jelas dalam aturan agama Islam," tuturnya.




(bba/sud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork