Proses revitalisasi Situ Ciburuy, di Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menelan korban. Bukan manusia, melainkan satu unit alat berat yang 'tenggelam'.
Backhoe berwarna kuning itu ambles di permukaan lumpur Situ Ciburuy 2, bagian pangkal dari Situ Ciburuy. Insiden itu terjadi sekitar 2 pekan lalu, ketika alat berat tersebut sedang mengeruk sedimen di Situ Ciburuy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Revitalisasi itu dilaksanakan pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Sumber Daya Air (DSDA). Diawali dengan membongkar bangunan di sekitaran Situ Ciburuy lalu pengerukan sedimentasi. Sebab saat ini, kedalaman Situ Ciburuy diprediksi hanya berkisar 3 sampai 4 meter saja.
Ketua RW 13 Desa Ciburuy, Ahmad Kusnadi mengatakan setelah 2 minggu lebih ada di kubangan lumpur, akhirnya alat berat itu dievakuasi dengan cara memotong bagian-bagiannya.
"Kalau enggak salah itu Sabtu (11/10), dikanibal (dipotong-potong). Sekarang ya susa badannya masih di dalam situ," kata Ahmad saat ditemui, Senin (13/10/2025).
Ekskavator itu ambles karena permukaan tanah yang dipijaknya tak kuat menahan bobotnya. Terlebih, tanah di sekitaran lokasi revitalisasi itu memang bekas urukan sedimen situ bertahun-tahun lalu.
"Tanahnya memang enggak padat, karena ini juga sepengetahuan saya bekas urukan. Ditambah kan di bagian tengah itu lumpur, makanya pas diinjak sama beko (backhoe) ambles," kata Ahmad.
Proses evakuasi sebelumnya sempat mendapatkan penolakan dari warga. Sebab warga khawatir area yang ambles melebar dan mengancam rumah warga di sekitaran area Situ Ciburuy.
"Khawatir warganya tanah ambles di depan rumah mereka, jarak dari rumah ke titik ambles beko cuma 4 sampai 5 meteran. Akhirnya dikanibal," kata Ahmad.
Kini backhoe yang disebut sebagai 'si cantik' itu tinggal separuh. Hanya terlihat bagian atas dari kemudinya yang tersisa di antara perairan Situ Ciburuy. Alat berat lainnya bekerja seperti biasa.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Sumber Daya Air juga sedang melakukan penataan kawasan Situ Ciburuy. Diawali dengan penertiban bangunan liar pada Kamis (18/9/2025) siang.
"Kita lakukan penataan kawasan, untuk mengembalikan ke fungsinya. Kita siapkan anggaran sekitar Rp13 miliar," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Revitalisasi Situ Ciburuy pada UPTD Dinas Sumber Daya Air, Wilayah Sungai Citarum, Ninda Agustina.
Rencana penertiban itu juga demi mengembalikan luas keseluruhan kawasan Situ Ciburuy yang sudah banyak termakan bangunan. Saat ini, luas Situ Ciburuy tak lebih dari 15 hektare.
"Luasan area Situ Ciburuy itu dikembalikan ke 25 hektar, itu juga secara bertahap karena keterbatasan anggaran. Untuk tahap pertama ini ada di area situ 2, yakni hulunya dulu kita tertibkan untuk memberi batasan. Inilah batas situ yang tidak boleh diganggu gugat oleh masyarakat. Jadi sebetulnya dari 25 hektar menciut jadi 15 hektar dan kita usahakan kembalikan," tutur Ninda.
(sud/sud)