Rencana Pemkot Bandung Usai Dana Transfer Dipangkas

Pemkot Bandung mulai memberlakukan pemotongan anggaran imbas pemangkasan dana tranfer ke daerah (TKD). Sejumlah pos yang akhirnya harus mendapat penyesuaian di antaranya anggaran untuk makan dan minum hingga acara rapat di hotel.

Wakil Wali Kota Bandung Erwin mengatakan, penyesuaian itu harus dilakukan karena pemangkasan TKD berpengaruh drastis terhadap kebijakan fiskal APBD Kota Bandung. Sebab diketahui, imbas pemangkasan itu membuat Pemkot kehilangan potensi senilai Rp 600 miliar.

"Saya sempat diskusi dengan kepala dinas, bahwa banyak sekali pengurangan dari mulai mamin (makan dan minum), rapat di hotel. Tapi kata kadis, walaupun ada pengurangan tetapi tidak mengurangi kualitas dan kinerja," kata Erwin di Balai Kota Bandung, Senin (12/10/2025).

Meski demikian, Erwin memastikan penyesuaian TKD itu tidak berpengaruh terhadap anggaran layanan dasar di Kota Bandung seperti pendidikan, kesehatan maupun infrastruktur. Erwin mengatakan, penyesuaian itu hanya bakal diberlakukan untuk anggaran seperti belanja pegawai hingga perjalanan dinas luar neger.

"Jadi ada beberapa hal yang dikurangi, ya itu tadi rapat-rapat di hotel ada, tapi berkurang. Terus mamin banyak pengurangan juga. Dan mungkin ada hal-hal yang tidak perlu, jadi dikurangi. Ada di beberapa dinas, lebih ke skala prioritas," ungkapnya.

Erwin sempat ditanya soal rencana penghematan anggaran seperti di lingkungan sekolah terkait konsumsi listrik atau air. Ia lalu mengatakan, selagi kebutuhan itu tidak digunakan, Erwin sepakat agar ada penghematan.

"Itu (anggaran untuk kebutuhan di sekolah) tidak terganggu, dan memang belum ada instruksi kesana. Tapi semua perlu melakukan penghematan. Kalau posisinya enggak ada orang, matiin lampu. Itu kan masalah penghematan juga jangan sampai mubazir. Dan menurut saya Instruksi Gubernur bagus ya untuk penghematan," pungkasnya.