Round-Up

Ragam Suara Kepala Daerah di Jabar soal Gerakan Poe Ibu

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 09 Okt 2025 20:00 WIB
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/pinkomelet)
Bandung -

Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu atau Poe Ibu gagasan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memantik beragam tanggapan dari para kepala daerah di Jawa Barat.

Melalui Surat Edaran Nomor 149/PMD.03.04/KESRA, masyarakat diimbau menyisihkan Rp1.000 per hari untuk membantu warga yang membutuhkan. Berikut ragam suara mereka.

Bupati Purwakarta

Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein mengajak seluruh ASN, kepala desa, dan masyarakat umum di Purwakarta serentak memulai Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu atau Poe Ibu gagasan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

"Di lingkungan setda saja ada 300-an ASN, dan hari ini mereka serentak menyumbangkan seribu rupiah. Sudah bisa ditotalkan berapa uang yang terkumpul," ujar Om Zein sapaan akrabnya, Senin (6/10/2025).

Om Zein menegaskan, program ini bersifat sukarela dan bukan pungutan wajib.

"Donasi ini sifatnya sukarela bukan pungutan. Sudah disiapkan kotaknya, diisi sendiri. Kotak ini boleh diisi bukan oleh ASN saja, tapi masyarakat umum juga bisa," katanya.

Ia mencontohkan, donasi digunakan untuk kebutuhan kecil yang belum terjangkau program pemerintah.

"Sekolah memang gratis, BPJS juga ada. Tapi ongkos ke rumah sakit, atau baju sekolah yang harus dibeli, itu kan masih jadi kendala. Nah, lewat program ini bisa dibantu," ungkapnya.

Untuk mencegah penyalahgunaan dana, Om Zein menyiapkan mekanisme pengawasan.

"Ini ikhtiar percepatan pelayanan. Dana gotong royong ini dikelola secara terbuka. Masyarakat bisa ikut mengawasi melalui pos pengaduan yang kami siapkan," ucapnya.

Ia menilai gerakan tersebut menjadi simbol kebersamaan warga Jawa Barat.

"Gerakan ini sederhana, tapi dampaknya besar. Kalau semua ikut, nilainya bisa luar biasa untuk membantu warga yang benar-benar membutuhkan," pungkasnya.

Bupati Cirebon

Bupati Cirebon Imron memberikan respon positif terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menggagas Gerakan Gotong Royong Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu).

"Ini memang program yang sangat bagus karena membangkitkan semangat kebersamaan. Tapi kami masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknisnya. Bagaimana cara pengumpulannya, siapa yang mengelola, dan untuk apa saja dana itu digunakan," ujar Imron, Rabu (8/10/2025).

Ia mengaitkan semangat gerakan ini dengan nilai lokal masyarakat Cirebon.

"Dari dulu orang tua kita sudah terbiasa saling bantu. Kalau ada hajatan, ada temoan (tradisi Cirebon) dan undangan, itu bentuk nyata gotong royong. Bahkan dulu, mereka bahu-membahu agar tidak ada warga yang sampai kelaparan," tuturnya.

Imron berharap pelaksanaannya nanti benar-benar transparan. "Kalau dijalankan dengan baik dan transparan, saya yakin gerakan ini bisa jadi kekuatan sosial yang luar biasa untuk Jawa Barat, termasuk bagi masyarakat Cirebon," pungkasnya.




(sya/orb)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork