Konflik Manusia Vs Hewan

Pertarungan Sengit Macan Kumbang dan Warga hingga Duel Ocang Vs King Kobra

Rifat Alhamidi - detikJabar
Rabu, 08 Okt 2025 16:00 WIB
Ilustrasi macan tutul (Foto: AFP).
Bandung -

Konflik satwa dengan manusia belakangan kerap terjadi di berbagai wilayah di Jawa Barat (Jabar). Ada satwa yang meneror warga dengan memangsa hewan ternak, namun tak sedikit konflik itu yang akhirnya berujung hilangnya nyawa.

Lantas, apa saja kasus konflik satwa dengan manusia yang sempat terjadi di Jabar? Berikut ini rangkumannya:

Macan Kumbang Terkam 3 Warga di Sumedang

Rabu, 7 September 2022 yang lalu, seekor macan kumbang atau macan tutul Jawa menyerang tiga warga di Blok Cihanyawar, Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Macan tutul itu menerkam warga yang saat itu sedang berkebun di kawasan hutan.

Konflik pun tak terhindarkan. Ketiga warga Sumedang berusaha memberikan perlawanan dengan memiting si macan kumbang hingga membuat hewan bernama latin Panthera pardus melas itu mati usai kejadian.

Akibat insiden ini, tiga warga Sumedang harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka di bagian tangan, pelipis dan kepala karena mengalami luka cakar. Salah satunya bahkan harus diamputasi di bagian jarinya usai digigit macan kumbang yang ukurannya sebesar domba.

Sebelum menerkam warga, macan tutul itu dilaporkan terlebih dahulu memangsa ternak di Sumedang. Bangkai macan tutul itu kemudian dibawa BKSDA Jabar ke Bandung Zoo untuk menjalani nekropsi (pemeriksaan penyebab kematian).

Dari hasil nekropsi, Senin (12/9/2022) silam, disimpulkan macan tutul Jawa berwarna hitam itu mati karena traumatik. Bangkai macan tutul berjenis kelamin betina ini lalu dikuburkan setelah investigasi itu selesai dilakukan.

"(Hasil) nekropsi itu memang traumatik. Memang kalau kita analisa antara hasil TKP lokasi, dan hasil nekropsi nyambung," kata Kepala Sub Bagian Humas BBKSDA Jabar Halu Oleo saat dihubungi pada Selasa (13/9/2022).

Macan Tutul Jawa di Sukabumi Mati Dilempar Batu hingga Disabet Golok

Beralih ke Kabupaten Sukabumi, konflik satwa liar dengan manusia juga pernah terjadi pada September 2023 yang lalu. Seekor macan tutul jawa mati usai dilempar batu hingga disabet golok oleh sekelompok warga yang sedang mencari madu di kawasan hutan Legok Paku, Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Semuanya bermula saat anjing peliharaan yang dibawa warga ke hutan tiba-tiba menyerang objek tertentu. Warga yang keheranan kemudian ikut berlari dan seketik malah berhadapan dengan macan tutul tersebut.

Karena warga merasa terancam, mereka lantas melempar batu ke arah macan tutul itu. Lantaran merasa terancam, warga terpaksa menyabetkan golok ke arah macan tutul hingga membuatnya mati di lokasi.

Insiden ini berujung penyesalan dari salah seorang warga bernama Hartono (41) alias Kelep. Dia lah orang yang menebas si macan tutul menggunakan gol hingga membuatnya terkapar tak bernyawa.

"Saya dari awal juga sudah tahu bahwa hewan ini dilindungi, cuma saya merasa terpaksa. Namun semua yang ada di sini mau saya serahkan ke pihak berwajib," lirihnya.

"Memang si hewan itu mau lari ke permukiman, makanya saat itu lari ke bawah karena si macan mau ke permukiman, kalau ke atas enggak akan saya kejar. Namanya dalam hutan situasinya lain, pas mau ke permukiman mau ke persawahan mau ke permukiman, jaraknya kurang dari satu kilometer," ungkapnya.

Macan Tutul Terjerat Perangkap Buruan Warga

Kemudian berdasarkan catatan detikJabar, konflik satwa liar dengan manusia sempat terjadi di dua wilayah yakni Sukabumi dan Garut. Macan tutul saat itu dilaporkan terjerat perangkap buruan warga, hingga membuat salah satunya mati seketika.

Di Kampung Cikalaces, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi misalnya, seekor macan tutul berukuran besar terkena jebakan babi pada 27 Desember 2023 yang lalu. macan tutul itu lalu dievakuasi dengan cara dibius agar tidak membahayakan warga sekitar.

Macan tutul tersebut kemudian dibawa ke Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC), Cisitu, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. BBKSDA Jabar berencana melespasliarkan macan tutul itu supaya tidak mengalami konflik kembali dengan manusia.

Berbeda dengan di Sukabumi, macan tutul di Garut justru mati setelah terjerat kawat di kawasan Hutan Gunung Lancang pada 4 Juni 2025. Macan tutul betina yang ditaksir berumur 2 tahun itu ditemukan dalam kondisi yang membusuk setelah diduga tewas sejak 7-10 hari yang lalu.

Simak Video "Video Cerita Penjaga Hotel saat Temukan Macan Tutul 'Staycation' di Hotel Bandung"


(ral/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork