Hutan Kota Babakan Siliwangi (Baksil) Kota Bandung kini sedang ditutup. Pemkot Bandung bakal merenovasi area tersebut dalam jangka waktu 90 hari ke depan.
Saat ini, Baksil sudah tidak bisa diakses pengunjung. Pantauan detikJabar, telah terpasang spanduk pengumuman di pintu masuk menuju kawasan forest walk tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencaan penataan Baksil ini pun mendapat respons dari warga. Merekan berharap kawasan itu bisa mendapat sentuhan yang lebih segera supaya pengunjung yang datang bisa lebih nyaman.
"Ya mudah-mudahan bisa lebih bagus lagi ya. Biar bisa lebih fresh, biar yang datang ke sini juga ngerasa makin nyaman," kata Farhan (26), salah seorang warga yang sempat datang ke Baksil saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (3/10/2025).
Rencana penataan Baksil akan dilakukan dengan membuat gerbang masuk ke kawasan hutan kota tersebut. Lalu, Pemkot akan membuat pembatas Baksil dengan area TPST di dekat kawasan hutan kota tersebut.
Selanjutnya, ada penataan mata air di kawasan Baksil. Lampu penerangan juga bakal direnovasi, termasuk membuat area untuk tempat bermain anak.
Farhan sendiri merasa Baksil memang membutuhkan sentuhan renovasi. Yang paling kasat mata yakni tempat duduk yang biasanya digunakan sebagai area nongkrong anak-anak muda di hutan kota.
"Tempat duduknya sih yang perlu dibenerin mah, udah banyak yang keropos kayunya. Terus besinya juga harus dicat lagi biar kelihatan lebih baru," ucapnya.
"Mudah-mudahan setelah ditata nanti tampilannya jadi lebih baru dan lebih seger. Biar yang datang ke sini makin nyaman, a," pungkasnya.
Sebelumnya, Kabid Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 PPL B3, Salman Faruq bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung tengah menyiapkan skema realisasi, sambil terus mengoptimalkan hasil olahannya. Rencananya TPST yang terletak di tengah kota ini, bakal jadi percontohan dan dipamerkan dalam kunjungan wisata luar kota.
"TPST Babakan Siliwangi sudah selesai dibangun dan sudah dilengkapi dengan fasilitas pengolahan sampah melalui teknologi RDF. Produk RDF ini kan digunakan di industri tekstil sebagai substitusi atau co-firing dari batu bara. Nanti ke depannya DLH diminta membuka ini untuk publik, guna menjelaskan pengolahan sampah di sana seperti apa. Sebagai salah satu percontohan," katanya ditemui di Balai Kota Bandung, Rabu (29/5/2024).
TPST merupakan tempat pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah. Salman menyebut, sampah organik yang telah dipilah, dicampur dengan sampah kering dedaunan di sekitar Baksil.
Nantinya, sampah akan dikeringkan untuk menurunkan kadar air dan kemudian dicacah. Hasil akhirnya bisa digunakan menjadi bahan bakar industrial, menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) atau bahan bakar berbentuk arang yang terbuat dari cacahan sampah.
Selain edukasi sampah, nantinya akan sejalan dengan reaktivasi Babakan Siliwangi Forest Walk dan Teras Cikapundung yang baru saja dipercantik kembali. Jika sudah sesuai target, TPST Babakan Siliwangi akan diterapkan juga di TPS Ence Aziz, Batununggal, dan TPS Indramayu.
"Harapannya semua in line dengan yang ada di sana. Masyarakat umum bisa melihat itu menjadi satu kesatuan wilayah yang komprehensif lah. Karena di TPST Babakan Siliwangi pun kita mengolah sampah organik, sampah taman, atau sapuan jalan. Sehingga keberadaan TPST ini sebetulnya mendukung dari hutan kota Babakan Siliwangi itu sendiri," harap Salman.
(ral/sud)