Pengelola TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kini memberlakukan skema pembuangan sampah se-Bandung Raya dengan skema penghitungan tonase.
Sebelumnya, pembuangan sampah dari Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung dengan perhitungan ritase. Kini setiap daerah itu dibatasi pembuangan sampahnya dengan perhitungan tonase.
Masing-masing daerah itu sudah ditentukan jatah pembuangan sampah per harinya, tertuang dalam Surat Edaran (SE) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Nomor: 6174/PBLS.04/DLH perihal Peringatan dan Pembatasan Pembuangan Sampah ke TPPAS Regional Sarimukti. Terbaru, pembatasan dihitung per dua pekan sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam SE itu, Kota Bandung dijatah maksimal 13.738 ton per 2 minggu. Lalu Kota Cimahi maksimal 1.668 ton, kemudian Kabupaten Bandung Barat 1.668 ton, dan Kabupaten Bandung maksimal 3.925 ton per 2 minggu.
"Sekarang tonase, nah ini akan semakin menggerus jatah kita. Kalau dulu kan bisa ditumpuk dipadatkan sampahnya karena ritase, sekarang dihitung bobotnya," kata Kepala Sub-Bagian Tata Usaha UPT Kebersihan KBB, Sahria saat dikonfirmasi, Rabu (1/10/2025).
Dalam sehari, Kabupaten Bandung Barat menghasilkan sampah sebanyak 140 ton. Jika dikalkulasikan sesuai dengan skema pembuangan yang diterapkan saat ini, dalam kurun waktu 14 hari maka total sampah yang diproduksi Bandung Barat mencapai 1.960 ton.
"Dengan jatah kami hanya 1.668 ton, maka ada selisih sekitar 292 ton. Jadi pembuangan tidak boleh dilakukan lagi karena jatah sudah terpenuhi, sehingga kita tidak melayani pengangkutan sampai periode 2 minggu selanjutnya," kata Sahria.
Selama bulan September 2025, pihaknya tak melakukan pengangkutan sampah dari warga selama 8 hari karena kuota habis. 8 hari itu meliputi 3 hari pada 2 pekan pertama dan 5 hari pada pekan kedua.
"Sudah libur angkut 3 hari pada 2 minggu pertama bulan September dan 5 hari di 2 minggu kedua bulan September. Jadi kita sudah setop pengangkutan selama 8 hari bulan ini. Total timbunan yang belum terangkut kalau rata-rata sehari 140 ton berarti sekitar 1.120 ton," kata Sahria.
(yum/yum)