Siswi SMK di Bandung Barat Meninggal dengan Gejala Mirip Keracunan

Siswi SMK di Bandung Barat Meninggal dengan Gejala Mirip Keracunan

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 01 Okt 2025 13:29 WIB
Ilustrasi jenazah
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Bandung Barat -

Media sosial diramaikan dengan kabar meninggalnya seorang siswi SMK Negeri 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Selasa (30/9/2025).

Dalam unggahan salah satu akun Facebook, ia membubuhkan keterangan 'Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Selamat jalan ponakan ku (anak adik) semoga husnul khotimah. Allah berikan kekuatan dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'sebab meninggal setelah muntah-muntah dan kejang-kejang, muka biru dan bibir membiru. Keluar juga busa dari mulutnya. Yang meninggal siswi SMK1 Cihampelas KBB, kelas 12'.

'semoga dia meninggal bukan karena MBG'.

ADVERTISEMENT

Camat Cihampelas, Agus Rudianto menjelaskan kronologi awal siswa atas nama Bunga Rahmawati itu sakit lalu meninggal dunia. Berawal saat yang bersangkutan mengalami gejala mual setelah pulang sekolah di hari Senin (29/9).

"Jadi ini kata keluarganya, Senin masih sekolah. Enggak ada tanda-tanda (sakit), baru pada malamnya dia ngeluh sakit kepala, gitu katanya," kata Agus saat dikonfirmasi, Rabu (1/10/2025).

Keluarga lalu memberikan obat masuk angin pada yang bersangkutan. Sebab gejala yang dialami Bunga dianggap sama seperti gejala masuk angin pada umumnya.

"Kemudian dikasih aja ini obat masuk angin, besoknya (Selasa) sudah baikan, sudah masuk sekolah. Baru pas pulang sekolah adiknya yang laki-laki ini lihat kakaknya (Bunga) di kamar, melotot sambil mulutnya berbusa gitu," kata Agus.

Keluarga lalu membawa yang bersangkutan ke bidan terdekat. Namun kemudian dirujuk ke RSUD Cililin untuk penanganan lebih lanjut. Namun nyawanya tak bisa tertolong.

"Meninggalnya katanya di ambulans waktu mau dibawa ke (RSUD) Cililin. Informasinya sudah dimakamkan kemarin ya," kata Agus.

Agus mengatakan yang bersangkutan memang bersekolah di SMKN 1 Cihampelas. Tak heran kemudian banyak yang mengaitkan kematiannya dengan kasus keracunan massal Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sekolah tersebut pada Rabu (24/9).

"Intinya begini, jadi itu pada saat kejadian keracunan itu bunga ini nggak ada, tanda-tanda, gejala-gejala (keracunan MBG) enggak ada. Jadi dia ini enggak dirawat seperti yang lain kan. Dia enggak ada sakit di hari itu,, aman gitu kan," kata Agus.

"Saya cek ke posko KLB, dia enggak ada ke posko di posko Mekarmukti, enggak ada ke puskesmas (Cihampelas). Jadi kan dia itu aman lah. Kalau memang ingin dipastikan kan harusnya lewat visum ya, tapi keluarga menerima sebagai musibah," imbuhnya.

Hal itu juga dikonfirmasi oleh Kepala Puskesmas Cihampelas, Edah Jubaidah. Meskipun penyebab kematian korban belum bisa dipastikan karena apa lantaran keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

"Bisa jadi keracunan, cuma sepertinya bukan dari MBG. Karena jarak waktu dari makan MBG jauh, kemungkinan juga sudah mengonsumsi makanan lain selain MBG yang menyebabkan keracunan," ujar Edah.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads