5 Makanan dan Minuman yang Bisa Picu Gagal Ginjal di Usia Muda

5 Makanan dan Minuman yang Bisa Picu Gagal Ginjal di Usia Muda

Sarah Oktaviani Alam - detikJabar
Minggu, 28 Sep 2025 06:30 WIB
Close-up of urologist pointing pen kidney structure on anatomical model. Treatment of kidney diseases, pyelonephritis
Ilustrasi Penyebab Gagal Ginjal Akut dan Cara Mencegahnya. Foto: Getty Images/iStockphoto/Ivan-balvan
Jakarta -

Kasus gagal ginjal di kalangan anak muda kian meningkat. Fenomena ini berkaitan erat dengan pilihan pola makan sehari-hari. Konsumsi makanan atau minuman tertentu secara rutin menimbulkan tekanan jangka panjang pada ginjal, hingga berujung pada kerusakan organ vital tersebut.

Dikutip dari Times of India, pola konsumsi yang salah dapat memperparah faktor risiko gagal ginjal. Berikut lima jenis makanan dan minuman yang dikaitkan para ahli dengan meningkatnya angka gagal ginjal di usia muda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Makanan Olahan dan Kalengan

Produk olahan dan kalengan sering dipilih karena praktis. Namun, kandungan natrium di dalamnya sangat tinggi.

Saat kadar natrium berlebihan, ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring darah. Kondisi ini memicu tekanan darah tinggi. Pada anak muda yang sudah berisiko akibat gaya hidup, beban tersebut mempercepat kerusakan ginjal.

ADVERTISEMENT

Kadar natrium berlebih banyak ditemukan dalam sup kalengan, makanan siap saji, hingga sayuran awetan. Produsen kerap menambahkan garam demi memperpanjang masa simpan, tanpa selalu disadari konsumen.

2. Minuman Manis dan Soda

Soda dan minuman berenergi menjadi favorit anak muda, tetapi keduanya menyimpan risiko serius. Kandungan gula yang tinggi dapat memicu obesitas dan diabetes, dua faktor utama gagal ginjal di seluruh dunia.

Selain itu, soda tertentu mengandung asam fosfat yang berbahaya bagi ginjal. Zat ini meningkatkan keasaman tubuh sehingga merusak jaringan ginjal.

3. Makanan Cepat Saji dan Ultra-Olahan

Kerusakan ginjal pada anak muda juga banyak dipicu oleh makanan cepat saji dan ultra-olahan. Kandungan garam berlebih, lemak tidak sehat, serta aditif fosfor menjadi penyebab utama.

Makanan jenis ini menimbulkan stres oksidatif dan peradangan ginjal yang berujung pada penyakit ginjal kronis. Penelitian bahkan menunjukkan, konsumsi rutin makanan ultra-proses mempercepat penurunan fungsi ginjal serta menimbulkan masalah metabolisme, seperti tekanan darah tinggi dan asidosis.

4. Makanan Tinggi Kalium dan Fosfor

Sejumlah makanan sehat, seperti alpukat, pisang, dan kacang-kacangan, mengandung kalium serta fosfor dalam kadar tinggi. Meski bermanfaat dalam jumlah wajar, konsumsi berlebihan atau gangguan fungsi ginjal dapat menimbulkan penumpukan zat berbahaya.

Fosfor tambahan dari makanan olahan juga memperparah kondisi. Kombinasinya memicu peradangan dan fibrosis yang merusak ginjal. Anak muda dengan risiko gagal ginjal disarankan mengikuti panduan medis terkait konsumsi mineral ini.

5. Garam Berlebihan

Kebiasaan menambahkan garam berlebih dalam makanan, termasuk camilan asin seperti keripik, acar, atau kacang asin, berdampak buruk pada kesehatan ginjal.

Kelebihan garam menyebabkan retensi air dan tekanan darah tinggi. Akibatnya, ginjal menanggung beban berat secara terus-menerus. Sayangnya, banyak anak muda belum memahami bahaya jangka panjang dari konsumsi garam berlebih ini.

Artikel ini telah tayang di detikHealth.

(sao/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads