Ratusan Pelajar di KBB Keracunan MBG, Ini Fakta-faktanya

Round Up

Ratusan Pelajar di KBB Keracunan MBG, Ini Fakta-faktanya

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 24 Sep 2025 10:30 WIB
Pelajar di Cipongkor KBB jadi Korban Keracunan MBG
Pelajar di Cipongkor KBB jadi Korban Keracunan MBG (Foto: Whisnu Pradana)
Bandung Barat -

364 siswa PAUD hingga SMA/SMK di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) keracunan setelah mengkonsumsi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka mengeluhkan gejala mual, muntah, hingga sesak napas. Keracunan massal itu berawal pada Senin (22/9).

Para siswa kemudian dikumpulkan di GOR Kecamatan Cipongkor, RSUD Cililin, Puskesmas Cipongkor, serta RSIA Anugrah. Mereka yang dirujuk ke rumah sakit karena kondisi kesehatannya terus memburuk karena sesak napas parah. Namun mayoritas sudah membaik sehingga sudah diizinkan pulang pada Selasa (23/9) subuh.

Berikut 6 fakta dalam kejadian ini:

Pemkab KBB Tetapkan KLB

Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail mengatakan, pemerintah daerah menetapkan kasus keracunan massal itu sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah serangkaian hasil investigasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fokus utama kami yakni penanganan para korban. Jadi sekarang kita sudah menetapkan kasus ini sebagai KLB supaya penanganannya lebih cepat dan juga lebih menyeluruh," kata Jeje saat ditemui, Selasa (23/9).

ADVERTISEMENT

Pemkab KBB Investigasi Menyeluruh

Jeje mengatakan, investigasi dilakukan secara menyeluruh. Usai Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan operasional Sarana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kampung Cipari, Desa Cijambu yang mendistribusikan menu MBG, pihak ya juga menyetop operasional SPPG lain di wilayan Cipongkor.

"Saat ini juga kita melakukan investigasi terhadap dapur SPPG, mulai dari perizinan, kemudian standarisasi pengelolaan makanan, itu harus kita cek. Kalau memang belum layak ya kita harus melakukan perbaikan," kata Jeje.

"Dan khusus untuk semua dapur MBG di Cipongkor ini kita tutup dulu untuk kita lakukan investigasi, kami juga Informasinya ada 5 sampai 6 dapur," imbuhnya.

Kepala BGN, Dadan Hindayana Cek Kondisi Siswa Keracunan MBGKepala BGN, Dadan Hindayana Cek Kondisi Siswa Keracunan MBG Foto: Whisnu Pradana/detikJabar

Dugaan Makanan Jadi Basi

Koordinator Sarana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wilayah Bandung Barat, Gani Djundjunan mengatakan dugaan makanan yang disantap para siswa hingga memicu keracunan karena proses pengolahan yang terlalu awal.

"Menurut info terakhir itu karena menunya dimasak terlalu dini, jadi mengakibatkan makanan didistribusikan ke siswa dalam keadaan sudah tidak bagus," kata Gani.

Dapur MBG KBB Ditutup Sementara

Per harinya dapur SPPG itu memasak sekitar 3.467 porsi untuk beberapa sekolah dasar. Buntut keracunan massal, atas arahan Badan Gizi Nasional (BGN) dapur tersebut ditutup sementara waktu.

"Jadi dapurnya ditutup sementara, sambil menunggu hasil evaluasi dan investigasi selesai. Jadi nanti akan dilihat apa yang salah atau apa kelalaiannya," kata Gani.

Cium Bau Tak Sedap

Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, Lia N. Sukandar mengatakan dari keterangan siswa yang keracunan, mereka mencium bau tak sedap ketika membuka kotak MBG berbahan stainless tersebut. Kebanyakan siswa tak menghabiskan makanan tersebut.

"Iya katanya ada bau tidak sedap dari makanannya, memang rata-rata seperti itu pengakuannya. Gejala yang dirasakan seperti muntah, mual, dan sesak napas," kata Lia.

Sampel Diperiksa

Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat sudah mengambil sampel bekas muntahan dari siswa yang keracunan usai menyantap menu MBG. Menu yang dikonsumsi di antaranya ayam kecap, tahu goreng, sayuran, dan buah-buahan.

"Saat ini kan kita investigasi dulu, Dinkes juga sudah mengambil sampel baru tadi malam, mungkin baru ada hasil 2-3 hari kedepan. Kita akan tahu penyebab keracunannya apa," kata Bupati Jeje.




(wip/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads