.webp)
Kemacetan yang terjadi di kawasan Bunderan Cibiru, Kota Bandung menjadi salah satu masalah yang belum mampu diselesaikan Pemerintah Kota Bandung dari masa ke massa.
Anggota DPRD Kota Bandung Andri Gunawan mengatakan, kemacetan yang terjadi di kawasan Cibiru karena jalur tersebut merupakan akses masuk menuju Kota Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persoalan macet di daerah timur karena jalur commuter, itu jalur orang yang mau masuk Bandung dari luar kota," kata Andri usai menghadiri kegiatan Pengukuhan IKS Jurnalistik UIN SGD Bandung, Sabtu (20/9/2025).
"Jalur AH Nasution dan Jalan Soekarno Hatta adalah dua jalur utama. yang menghubungkan Bandung dan kota lainnya," tambah Andri.
Menurut Andri, dari data yang dimilikinya, ada sekitar 3,7 juta orang berkegiatan di Kota Bandung pada siang hari dan pada malam hari sekitar 1 juta lebih
"Pagi mereka datang dan malam mereka pulang. Makannya jangan heran kalau jalur ini jadi jalur padat sekali ketika sore hingga malam," ujar Andri.
Disinggung apakah pembangunan flyover dan underpass harus segera dilakukan, Andri menyebut itu solusi jangka pendek. Dia juga minta Pemkot Bandung memikirkan jangka panjangnya.
"Saya melihat pentingnya pembangunan transportasi publik yang baik, monorel dari timur ke daerah tengah. Kalau kita ngobrol underpass, oke lah, itu jangka pendek atau flyover itu bisa menyelesaikan singkat. Tapi jangka panjangnya, kita lakukan penanganan bikin transportasi publik, bikin monorel dari timur ke tengah," jelasnya.
Pembangunan flyover dan underpass tidak akan jadi solusi untuk menangani kemacetan jika jumlah kendaraan tidak dibatasi dan tidak ada rencana pembenahan transportasi publik di Kota Bandung.
"Kita ngobrol flyover dan underpass kalau jumlah kendaraan tidak dibatasi, itu akan gitu lagi, sampai kapanpun bikin flyover atau underpass, macet lagi. Jadi solusi jangka pendek pembangunan flyover dan underpass, tapi solusi jangka panjang bangun sarana transportasi publik, saran saya monorel," pungkasnya.
(wip/orb)
