Pelajar Diduga Keracunan MBG di Garut Capai 194 Orang

Pelajar Diduga Keracunan MBG di Garut Capai 194 Orang

Hakim Ghani - detikJabar
Kamis, 18 Sep 2025 12:24 WIB
ilustrasi keracunan
Ilustrasi pasien dirawat. (Foto: Dok.Detikcom)
Garut -

Polisi mengonfirmasi, jumlah pelajar yang mengalami gejala keracunan diduga setelah mengkonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Garut mencapai 194 orang. Kasusnya sekarang sedang diselidiki.

Menurut Kapolres Garut AKBP Yugi Bayu Hendarto, hingga Kamis, (18/9/2025) pagi tadi, total jumlah pelajar yang mengalami gejala keracunan sebanyak 194 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rinciannya 177 siswa mengalami gejala ringan, kemudian 19 siswa menjalani perawatan di Puskesmas Kadungora," ungkap Yugi kepada wartawan, Kamis siang.

Yugi menjelaskan, para pelajar mengalami gejala yang relatif sama. Yakni mual, muntah hingga pusing. 19 orang dari mereka masih dirawat di Puskesmas dan kondisinya mulai membaik. Sedangkan 177 orang lainnya menjalani perawatan di rumah masing-masing.

ADVERTISEMENT

"Pengakuannya mengkonsumsi makanan pada Selasa (16/9). Gejala mulai terasa pada sore hari," katanya.

Menurut Yugi, saat ini penyelidikan tengah dilakukan oleh pihaknya. Terkait pemeriksaan pihak terkait, sedang dilakukan. "Kami juga melakukan pengumpulan bahan keterangan untuk memastikan ada atau tidaknya penambahan korban lagi," pungkas Yugi.

Dinkes Periksa Sampel Makanan

Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani menjelaskan, berkaitan dengan keracunan yang dialami para pelajar ini, pihaknya telah mengamankan sejumlah sampel makanan yang diduga menjadi biang keladi.

"Sudah (sampel makanan sudah diamankan)," pungkas Leli.

Adapun sejumlah menu dalam Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menyebabkan pelajar keracunan yang diamankan Dinkes, adalah nasi liwet, ayam woku, tempe orek, timun, selada dan stroberi.

Berdasarkan catatan dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, ada 194 orang pelajar yang mengalami gejala keracunan. Mereka berasal dari sebuah SMP dan SMA satu yayasan, serta Madrasah Aliyah.

"Kami sudah mengerahkan tim dan obat-obatan untuk penanganannya," kata Kepala Dinkes Garut Leli Yuliani.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads