Biaya Mahal untuk Pulihkan Bandung Usai Demo Ricuh

Biaya Mahal untuk Pulihkan Bandung Usai Demo Ricuh

Wisma Putra - detikJabar
Minggu, 14 Sep 2025 15:00 WIB
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Kota Bandung porak-poranda saat demo ricu beberapa waktu lalu. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyebut kerugian fasilitas publik akibat demonstrasi yang berujung rusuh mencapai angka miliaran rupiah.

Ia menuturkan, sejumlah fasilitas sudah berhasil diperbaiki, di antaranya traffic light (TL) di Dago Cikapayang dan Dago-Sulanjana. Namun, perbaikan infrastruktur lainnya masih berlangsung secara bertahap.

"Perbaikan infrastruktur lain pelan-pelan ya, karena kan bagaimanapun juga kita semua menggunakan dana darurat, anggaran darurat untuk perbaikan," kata Farhan di sela menghadiri kegiatan Aksi Beberesih Kota Bandung di kawasan Dago Cikapayang, Minggu (14/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Farhan mengungkapkan biaya perbaikan diambil dari anggaran darurat Pemkot Bandung. Menurutnya, kerugian ditaksir miliaran rupiah.

ADVERTISEMENT

"Nggak banyak, pakai biaya rutin darurat saja, masuk ke perbaikan. Belum mencapai puluhan miliar lah. Kita perbaiki-perbaiki aja. Tapi yang lumayan berat ini perbaikan dari fasilitas milik pemerintah pusat ya, terutama jalan layang kan banyak yang rusak juga sampai ke Jalan Surapati. Nah itu perbaikannya sama pemerintah pusat. Tapi kita koordinasi terus sama pemerintah provinsi. Alhamdulillah kerusakan sudah diperbaiki," ungkap Farhan.

Ia juga menyinggung dampak terhadap sejumlah bangunan, termasuk Rumah Makan Sambara di Jalan Diponegoro.

"Ngak ngak (kerugian atau perbaikan di angka belasan-puluhan miliar). Miliaran mah nyampe," ujarnya.

"Kalau kerugian pemerintah sebetulnya mah nggak terlalu gede lah. Yang justru saya khawatir tuh sekarang kan Jalan Diponegoro No 20. Nah itu saya belum ngobrol lagi sama sekjen MPR. Rumah Makan Sambara. Puingnya sudah kita bantu bersihkan, Pak Gubernur maupun Dinas Tengah Kerja Kota Bandung sudah memberikan tawaran untuk jaring pengaman sosial bagi para pekerjanya sambil menunggu operasional lagi restoran," jelasnya.

Farhan menambahkan pihaknya juga menunggu kajian PUPR terkait konstruksi Flyover Pasopati yang sempat terbakar di bagian bawahnya.

Farhan juga belum tahu nasib bank yang dibakar massa, apakah akan kembali digunakan atau seperti apa. Pihaknya juga akan berkonsultasi dengan PUPR terkait konstruksi Flyover Pasopati yang sebelumnya di bagian bawahnya terdapat videotron dan membakar bangunan jalan layang tersebut.

"Ini saya lagi menunggu dari PUPR, khususnya dari balai jalan dan jembatan mengenai kekuatan dari konstruksi jalan layang Kusumaatmadja setelah terjadi kebakaran besar di daerah Dago. Apakah mempengaruhi konstruksi atau enggak kita masih tunggu," terangnya.

"Keliatannya mah enggak, mudah-mudahan aman semuanya. Kemudian kita akan ngobrol juga untuk pemulihan bagi asosiasi atau ikatan pengusaha reklame kota Bandung. Karena ada beberapa reklamanya yang dirusak," tambahnya.

Terkait aksi bersih-bersih yang digelar warga Bandung, Farhan mengapresiasi langkah spontan masyarakat.

"Itu bukan pemerintahannya yang berinisiatif, tapi warganya. Jadi gini, secara politis, hal ini menunjukkan bahwa kebebasan berpendapat, berekspresi dan berserikat di kota Bandung, itu harus dipelihara bersama-sama oleh warga Kota Bandung. Bahwa ketika kebebasan berpendapat itu memberikan atau membuat dampak yang negatif, warga memperbaiki. Karena kalau warga tidak memperbaiki ini, malah menentangnya, yang nanti terancam di jangka panjang adalah justru hak untuk berpendapat itu bisa terancam. Ini bentuk yang luar biasa dari warga, keren lah," pungkasnya.




(wip/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads