NASA Siapkan 4 Relawan Jalani Simulasi Hidup di Mars Selama Setahun

Kabar Internasional

NASA Siapkan 4 Relawan Jalani Simulasi Hidup di Mars Selama Setahun

Rachmatunnisa - detikJabar
Minggu, 14 Sep 2025 05:00 WIB
Pemenang Rumah di Mars
Ilustrasi di Mars. Foto: istimewa
Jakarta -

Empat sukarelawan bersiap menjalani misi unik selama 378 hari yang dirancang untuk meniru kehidupan di Planet Mars.

Pada 19 Oktober 2025, Ross Elder, Ellen Ellis, Matthew Montgomery, dan James Spicer akan memasuki Mars Dune Alpha, habitat cetak 3D seluas 518 meter persegi di Johnson Space Center, Houston, Texas, Amerika Serikat. Mereka akan tinggal di dalam fasilitas itu hingga 31 Oktober 2026.

Misi ini merupakan bagian dari Crew Health and Performance Exploration Analog (CHAPEA), program eksperimen berbasis Bumi milik NASA. Proyek ini bertujuan memahami bagaimana manusia menghadapi tantangan fisik dan psikologis dalam perjalanan luar angkasa jangka panjang. Dua anggota cadangan, Emily Phillips dan Laura Marie, disiapkan untuk menggantikan kru jika diperlukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simulasi Tantangan Kehidupan di Mars

CHAPEA dirancang untuk menghadirkan kondisi yang mirip dengan kehidupan di Mars. Para sukarelawan akan menghadapi keterbatasan sumber daya, isolasi berkepanjangan, keterlambatan komunikasi, hingga malfungsi peralatan. Mereka juga akan menjalani simulasi perjalanan luar angkasa dengan intensitas tinggi.

ADVERTISEMENT

Skenario-skenario tersebut penting bagi NASA dalam mengumpulkan data kesehatan dan kinerja manusia. Data ini akan menjadi dasar perencanaan misi luar angkasa masa depan.

"Seiring NASA bersiap untuk misi Artemis berawak, CHAPEA dan analog darat lainnya membantu kami menentukan kemampuan terbaik yang akan dibutuhkan astronaut masa depan," ujar Sara Whiting, ilmuwan proyek di Human Research Program NASA, dikutip dari India Today.

Aktivitas dan Penelitian Harian

Selama misi, kru akan melakukan berbagai penelitian dan kegiatan operasional, mulai dari simulasi perjalanan di Mars, operasi robotik, hingga bercocok tanam. Mereka juga akan menguji teknologi baru, seperti dispenser air minum dan perangkat medis diagnostik, yang dirancang untuk mendukung keberlangsungan hidup di Mars.

"Simulasi ini akan memungkinkan kami mengukur kinerja kognitif dan fisik dalam kondisi seperti di Mars," jelas Grace Douglas, peneliti utama CHAPEA.

"Wawasan ini akan membantu NASA membuat keputusan penting untuk memastikan para astronaut masa depan tetap aman dan siap menjalankan misi," tambahnya.

Bagian dari Misi Jangka Panjang

Ini menjadi simulasi permukaan setahun kedua di bawah program CHAPEA. Simulasi pertama selesai pada Juli 2024 dan telah menghasilkan data penting untuk mendukung perencanaan misi antariksa.

Human Research Program NASA terus meneliti tantangan penerbangan luar angkasa jangka panjang. Program ini juga mengembangkan langkah mitigasi untuk mendukung era eksplorasi berikutnya, termasuk ke Bulan, Mars, dan lebih jauh lagi.

India Ikut Meneliti Kehidupan Mars

NASA bukan satu-satunya lembaga yang meneliti kehidupan Mars melalui simulasi di Bumi. India, melalui badan antariksa nasional ISRO, juga meluncurkan misi analognya sendiri.

Dipimpin oleh perusahaan Protoplanet, misi tersebut berlangsung di habitat analog bernama Himalayan Outpost for Planetary Exploration (Hope) atau Pos Terdepan Himalaya untuk Eksplorasi Planet di Ladakh. Program ini mempelajari dampak isolasi terhadap tubuh dan pikiran manusia.

Artikel ini telah tayang di detikINET.

(rns/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads