Kabupaten Bandung terus memperluas jangkauan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) hingga ke wilayah terpencil. Salah satunya melalui pembentukan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang kini hadir di Kampung Ciputat, Kecamatan Baleendah.
Dapur tersebut menjadi binaan langsung Kamar Dagang Industri (Kadin) Kabupaten Bandung. Hingga saat ini, Kadin telah membangun 17 dapur SPPG yang tersebar di berbagai wilayah. Percepatan pembangunan dapur disebut sebagai upaya agar MBG benar-benar bisa menjangkau semua kalangan pelajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ketua Kadin Kabupaten Bandung, Boni Anggara, seluruh dapur MBG sudah melalui proses verifikasi dari Badan Gizi Nasional (BGN).
"Tentunya ada MBG di area terpencil, tetapi kembali lagi untuk approving lokasi tentunya ada sistem yang berwenang sesuai dengan ketentuan dan mekanisme dari Badan Gizi Nasional," ujar Boni kepada awak media, Selasa (9/9/2025).
Boni menjelaskan, menu MBG yang disediakan berbeda untuk setiap jenjang pendidikan, menyesuaikan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019.
"Setiap tingkatan dibedakan dari jumlah porsi yang diberikan sesuai dengan kecukupan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG 2019). Adapun beberapa yang dibedakan terkait dengan tekstur yakni balita yang disesuaikan dengan tekstur usia masing-masing anak," katanya.
Program MBG juga menjangkau kalangan ibu menyusui dan ibu hamil.
"Kebetulan memang untuk Ibu Menyusui termasuk Ibu Hamil sudah mendapatkan haknya sesuai dengan kecukupan gizi berdasarkan AKG 2019. Namun untuk lansia memang belum ada info lebih lanjut terkait dengan petunjuk dan teknis pemberian MBG," ucap Boni.
Kadin menargetkan pembangunan 50 dapur SPPG. Khusus di Baleendah, dapur tersebut mampu menyiapkan hingga 4.000 porsi makanan bergizi untuk sekolah-sekolah di sekitar lokasi.
"Kontroling terkhusus binaan Kadin memastikan program tersebut tepat sasaran, memberikan menu dengan kualitas gizi dan hidangan yang layak, serta dipastikan memberikan pelayanan terbaik," ungkap Boni.
"Selain itu juga Kadin memastikan untuk pembelian bahan baku senantiasa melibatkan para pelaku usaha disekitar wilayah dapur, untuk menciptakan perputaran ekonomi yang maksimal," tambahnya.
Kehadiran dapur MBG di Baleendah mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Bandung, Ali Syakieb. Ia menilai program tersebut tidak hanya membantu pemenuhan gizi anak-anak, tetapi juga mendukung prioritas nasional menuju generasi emas Indonesia 2045.
"Gizi yang baik merupakan fondasi utama lahirnya generasi emas Indonesia 2045 yang sehat, cerdas, berdaya saing, dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, kehadiran dapur MBG di Baleendah diharapkan dapat menjadi simbol kepedulian sosial sekaligus komitmen bersama dalam mengatasi persoalan gizi dan kemiskinan," ucap Ali.
Ali menegaskan pentingnya sinergi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menyukseskan MBG.
"Semoga dapur MBG ini dapat berjalan secara konsisten dan berkelanjutan, tidak hanya sebagai penyedia makanan bergizi, tetapi juga sebagai pusat edukasi gizi bagi masyarakat serta mampu membuka lapangan kerja baru," pungkasnya.
(dir/dir)